Singgung Perjanjian AS-Taliban, Dubes RI Bicara Pentingnya Perdamaian Dunia

Laporan dari Kabul

Singgung Perjanjian AS-Taliban, Dubes RI Bicara Pentingnya Perdamaian Dunia

Zunita Putri - detikNews
Senin, 02 Mar 2020 02:45 WIB
Dubes RI untuk Afganistan bersama Menlu Retno Marsudi saat meresmikan Gedung Majapahit di KBRI
Dubes RI untuk Afganistan bersama Menlu Retno Marsudi saat meresmikan Gedung Majapahit di KBRI (Foto: Zunita Amalia/detikcom)
Kabul -

Duta Besar RI untuk Afghanistan, Arief Rachman, mengingatkan pentingnya pemahaman sejarah dan perdamaian dunia di hadapan warga Kabul, Afghanistan. Hal itu dikatakannya saat meresmikan Gedung Majapahit di kantornya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga turut hadir dan meresmikan gedung baru di KBRI Afghanistan. Setelah meresmikan gedung baru yang diberi nama Gedung Majapahit, Retno kemudian meninjau beberapa ruangan.

Gedung itu berbentuk rumah berlantai tiga yang di bawahnya berisikan lukisan serta petikan tulisan-tulisan tokoh Indonesia yang sudah dibingkai. Lantai dua gedung itu memiliki tiga ruangan yang diberi nama Ruang Jawa, Kalimantan, dan Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Dubes Arief mengatakan pembangunan gedung ini sekaligus untuk menampilkan beberapa sejarah Indonesia. Dia juga meminta agar seluruh WNI atau masyarakat Indonesia di Kabul bisa mewujudkan perdamaian dunia.

"Hari ini kami juga mensyukuri terbangunnya dua gedung, yaitu Gedung Majapahit dan Gedung Sriwijaya untuk menandai bahwa kami semua di sini selalu mengutamakan sejarah, untuk masa depan Indonesia, masa depan perdamaian dunia, sebagaimana diamanatkan konstitusi," kata Arief di kantornya, Kabul, Minggu (1/3/2020).

ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi meresmikan Gedung Majapahit di KBRI KabulMenlu Retno Marsudi meresmikan Gedung Majapahit di KBRI Kabul Foto: Zunita Amalia/detikcom

Arief juga menceritakan peran Indonesia di balik terwujudnya perjanjian damai AS-Taliban ke warga Kabul yang hadir. Dia berharap dengan adanya perjanjian damai ini Afghanistan bisa menjadi negara damai dan aman bagi warganya.

"1 Maret bukan sembarang hari. Hari ini pilihan Allah kita bertemu di sini setelah kemarin semua menyaksikan proses perdamaian sedang berlangsung di Doha maupun di Kabul, yang kita semua berharap perdamaian menjadi wujud selamanya ke depan," tutur dia.

"Semoga ini memberi amanah kepada saudara kita Afghanistan untuk memberikan yang terbaik untuk negeri Afghanistan ini," imbuhnya.

Untuk diketahui, AS dengan Taliban sudah menandatangani perjanjian damai di Doha, Qatar. Perjanjian itu memuat empat elemen yakni counter terrorism (perlawanan terhadap teroris), troops withdrawal (penarikan pasukan), Intra-Afghan Negotiation (IAN) dan comprehensive and permanent cease fire.

(zap/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads