Urutan Misteri Penebangan Pohon di Monas yang Kini Jadi Gelondongan

Round-Up

Urutan Misteri Penebangan Pohon di Monas yang Kini Jadi Gelondongan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 02 Mar 2020 07:32 WIB
Gelondongan pohon tebangan revitalisasi Monas. (Dok Tim Asistensi Komrah Kawasan Medan Merdeka)
Gelondongan pohon tebangan revitalisasi Monas. (Dok Tim Asistensi Komrah Kawasan Medan Merdeka)
Jakarta -

Misteri pohon-pohon di Monas kini mulai sedikit tersingkap. Misteri ini berawal dari proyek revitalisasi Monas yang disorot publik karena menghilangkan rerimbunan belahan selatan Monas.

Urutan misteri berawal dari revitalisasi Monas itu sendiri. Tiba-tiba saja, publik disuguhkan pemandangan lapangan Monas yang telah gundul. Berikut urutan peristiwanya sampai Senin (2/3/2020).

18 Januari 2020

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nampak gundul

Berdasarkan pantauan detikcom saat itu, terlihat sejumlah truk berlalu-lalang di sisi selatan Monas, tepatnya di depan pintu masuk parkir IRTI Monas. Rupanya, Monas sedang direvitalisasi.

ADVERTISEMENT

Pepohonan hilang dari pandangan. Tak biasanya ini terpantau, soalnya kawasan ini sebelumnya senantiasa lumayan teduh karena pepohonan yang menghijau. Tempat itu menjadi 'gundul' ditinggal pohon-pohon.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan anda. Sedang dilaksanakan revitalisasi kawasan Monumen Nasional," demikian tertulis di spanduk di lokasi proyek.

Urutan Misteri Penebangan Pohon di Monas yang Kini Jadi GelondonganFoto: Rifkianto Nugroho

Hasil sayembara desain revitalisasi

Kepala Dinas Cipta Karya, Petanahan, dan Tata Ruang DKI, Heru Hermanto, menerangkan penggundulan kawasan Monas ini juga bagian dari konsep revitalisasi hasil desain sayembara yang dibuat Gubernur Anies Baswedan. Nantinya, pohon-pohon yang ditebang akan ditanam lagi dan dijadikan ruang terbuka hijau.

"Memang perancangan dari dulunya kan memang itu terbuka, dari perancangan awal memang itu terbuka. Karena dulu nggak diterusin kemudian dipakai parkir akhirnya kan ditanamin. Makanya kan pohonnya nggak teratur waktu itu," kata Heru, 18 Januari 2020.

Ini merupakan hasil sayembara pada awal tahun 2019. Pembangunan sudah berlangsung sejak tahun 2019 dan ditargetkan selesai pada tahun 2021 mendatang.

24 Januari 2020

Pemprov DKI Janji Berperi-kepohonan

Kontroversi penebangan pohon semakin menyeruak ke pembicaraan publik, setelah sebelumnya revitalisasi Monas itu sendiri yang juga sudah mengandung kontroversi. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah tampil dan berjanji proyek revitalisasi Monas mengedepankan hak pepohonan.

"Pada sisi (revitalisasi Monas) nanti ada tanaman dan pada waktunya nanti kita akan mengundang semuanya bagaimana Pemprov DKI mengelola rasa perikepohonan," ujar Sekda Premprov DKI, Seafullah di Balai Kota DKI, Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (24/1/2020).

Urutan Misteri Penebangan Pohon di Monas yang Kini Jadi GelondonganSekda DKI Saefullah (Indra Komara/detikcom)

Pemprov DKI tanam pohon baru

Sekda DKI Saefullah mengatakan sekitar area pepohonan yang sempat ditebang kemarin akan kembali hijau, penanaman mulai dilakukan. Pohon yang baru ditanami di sisi timur dan barat pohon yang ditebang.

"Kemarin memang ada beberapa pohon yang kita kelola (ditebang). Sekarang pohon itu sudah kita tanam di sisi barat ada 55 pohon, di sisi timurnya ada 30 pohon sudah kita tanam. Jadi kalau ditanya bagaimana rasanya, rasanya sama perasaan saya dan teman-teman," ucap Saefullah

27 Januari 2020

Setop sementara

Misteri hilangnya pohon di Monas sebetulnya tak bisa dipisahkan dari polemik izin revitalisasi Monas. Sejak 22 Januari, Kemensetneg mengaku belum menerima pengajuan izin revitalisasi kawasan Monas dari Pemprov DKI. Ada pula polemik tentang aturan cagar budaya yang menyertai isu panas ini, soalnya kawasan Monas ini bakal dijadikan sirkuit Formula E.

"Karena itu (izin) jelas belum ada, ada prosedur yang belum dilalui ya kita minta untuk disetop dulu," ujar Pratikno di Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (27/1).

28 Januari 2020

Anggota DPR: Ini Kejahatan Lingkungan

Anggota DPR tampil mengomentari misteri hilangnya pohon di kawasan Monas. Anggota Komisi II DPR mengkritik Menteri Sekretaris Negara Pratikno terkait revitalisasi monas yang 'memakan' pohon itu.

"Saya mengkritisi Pak, yang disampaikan rekan saya tadi tentang revitalisasi Monas. Menurut saya Pak, ini kejahatan lingkungan," ujar Junimart dalam rapat kerja (raker) Komisi II DPR bersama Praktino di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Junimart mempertanyakan apakah penebangan pohon di Monas udah mengantongi izin dari Praktikno. Dia meminta revitalisasi Monas tak dibiarkan begitu saja. Dia menyebut ini revitalisasi liar.

"Bagaimana tentang hidupnya pohon yang ditebang sebanyak 190 itu, Pak? Itu kan mestinya kita pelihara sebagai lingkungan, tapi ditebang oleh gubernur, Pak. Perintah gubernur, itu ditebang. Ini bagaimana, Pak?" ucap Junimart.

Urutan Misteri Penebangan Pohon di Monas yang Kini Jadi GelondonganJunimart Girsang (Nur Azizah Rizki Astuti-detikcom)

31 Januari 2020

Arsitek tak sertakan penebangan pohon

Di pengujung bulan pertama, sang arsitek bicara. Deddy Wahjudi sebagai arsitek pemenang sayembara revitalisasi Monas menyatakan tak ada rencana penebangan pohon dalam desainnya.

"Kalau kami di sana dalam pengambilan keputusan bisa menyarankan bahwa biar saja plaza melebar tapi pohon-pohonnya tetap dipertahankan," ucap Deddy saat dihubungi, Kamis (30/1/2020).

3 Februari 2020

Terpantau pohon baru ditanam

Saat detikcom memantau pada hari Senin (3/2), pohon-pohon baru itu telah dipangkas di bagian atas dengan hanya menyisakan beberapa dahan dan daun. Batang pohon disokong dengan beberapa bambu menyilang agar tegak. Pohon-pohon itu ditanam di bagian tribun di sisi barat dan timur plaza.

4 Februari 2020

191 Pohon Ditebang, Diganti 573 Pohon

Pemprov DKI mengatakan ada 191 pohon yang ditebang untuk revitalisasi Monas. Pohon-pohon itu akan diganti dengan penanaman 573 pohon. Menurutnya, ada penebangan 191 pohon dan pemindahan 85 pohon. Adapun angka 85 pohon yang dipindah itu terdiri dari 55 pohon sisi barat dan 30 pohon sisi timur.

5 Februari 2020

#MisteriPohonMahoni

Belakangan diketahui, pohon-pohon yang ditebang itu adalah pohon mahoni. Namun yang masih menjadi misteri adalah ke mana lokasi penyimpanan pohon-pohon yang telah ditebang atau 85 pohon yang dipindah itu? Pihak Pemprov mengatakan lokasi penyimpanan pohon ada di Sudin Kehutanan, Pulogadung, Jakarta Timur.

Sebenarnya tak cuma mahoni yang ditebang, ada pula sawo kecik, trembesi, hingga tabebuya yang ikut ditebang. Namun pada saat itu, yang menjadi trending topic di media sosial Twitter adalah #MisteriPohonMahoni.

Komisi D DPRD DKI Jakarta mengaku belum mendapat informasi soal keberadaan 191 pohon yang ditebang untuk revitalisasi Monas bagian selatan. Mereka mengaku akan bertanya kepada Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta.

7 Februari 2020

Penelusuran detikcom

Jumat (7/2), detikcom menelusuri jejak pohon dari Monas itu. Pihak UPK Monas sebelumnya memberikan informasi bahwa pohon-pohon tersebut dibawa ke gudang Sudin Kehutanan di Pulogadung, Jakarta Timur. Nyatanya setelah tempat itu disambangi, pohon yang dimaksud tidak ada.

Pencarian informasi berlanjut ke kantor Kecamatan Pulogadung dari dinas terkait. Di tempat tersebut, Kepala Satuan Pelaksana Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Kecamatan Pulogadung tidak berada di lokasi.

Urutan Misteri Penebangan Pohon di Monas yang Kini Jadi GelondonganFoto: Rifkianto Nugroho

Hasil pencarian terhadap 191 pohon-pohon yang ditebang di kawasan Monas ini berlanjut ke gudang Sudin Kehutanan yang berada di wilayah Cipayung, Jakarta Timur. Ditemukan beberapa batang pohon berserakan di area belakang gudang, namun ini bukan berasal dari Monas melainkan dari Bambu Apus Jakarta Timur.

Pencarian kemudian dilanjutkan ke Taman Bibit Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta di daerah Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di lokasi lagi-lagi tidak ditemui tanda-tanda pohon-pohon yang ditebang di Monas dibawa ke lokasi ini. Singkat cerita, misteri pohon dari Monas itu masih belum terpecahkan.

Revitalisasi dilanjut

Sejak Jumat (7/2) Sekda DKI menyatakan Sekretariat Negara (Setneg) telah mengeluarkan surat rekomendasi agar revitalisasi Monas dilanjut. Maka pada Senin (10/2), proyek revitalisasi Monas bergeliat lagi. Alat-alat berat aktif lagi di sisi selatan Monas.

13 Februari 2020

Pemprov DKI: Pohon biasa jadi furnitur

Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) DKI selaku penanggung jawab revitalisasi Monas menyebut 191 pohon yang ditebang menjadi milik UPK Monas. Kadis CKTRP Heru Hermawanto menyebut biasanya kayu-kayu tersebut dimanfaatkan untuk menjadi furnitur.

"Kalau itu biasanya disimpan atau dimanfaatkan untuk membuat bangku atau furnitur," ucap Heru kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

20 Februari 2020

Ditebang tanpa rekomendasi Dinas Hutan Kota

Ternyata pemotongan dan pemindahan pohon di Monas dilakukan tanpa ada rekomendasi dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Namun Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) atau Dinas Citata DKI Jakarta Heru Hermawanto mengaku pemotongan dan pemindahan pohon di Monas tetap bisa dilakukan tanpa rekomendasi itu.

Ombudsman bergerak

Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya akan memeriksa kejadian penebangan 191 pohon saat revitalisasi Monas. Ombudsman menduga ada maladministrasi proses rekomendasi teknis pemotongan.

Kepala Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho menjelaskan, rekomendasi teknis (rekomtek) pemotongan pohon suatu dalam SK Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta Nomor 09 Tahun 2002 tentang Pedoman Pemindahan Pohon Besar dengan Penggantinya.

Teguh menyebut ada beberapa proses yang harus dilalui oleh pemohon, dalam hal ini Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP). Pohon pengganti pun harus disediakan terlebih dahulu sebelum pemotongan pohon lama.

21 Februari 2020

Rekomendasi Dinas Hutan Kota terbit

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mengatakan izin penebangan pohon di Monas sudah keluar. Surat izin tersebut sudah ada di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

"Dinas Taman sudah mengeluarkan rekomendasi penggantian pohon," kata Kadishut DKI Suzi Marshita.

26 Februari 2020

Komrah Medan Merdeka investigasi

Rabu (26/2), Komisi Pengarah (Komrah) Pembangunan Kawasan Medan Merdeka melakukan peninjauan di kawasan revitalisasi Monas. Tim Komisi Pengarah menginvestigasi dugaan perusakan kawasan Monas yang direvitalisasi.

Tampak tim dari Komisi Pengarah mengambil sampel tanah dan ranting pohon yang ada di lokasi revitalisasi. Pengambilan sampel itu nantinya akan menjadi kajian untuk memastikan tidak terjadi perusakan dalam proses penebangan pohon di kawasan revitalisasi.

Temuan di lapangan: 191 Ditebang, 46 Jadi Gelondongan

Melalui kegiatan investigasi lapangan ini, Komrah menemukan tumpukan gelondongan pohon tebangan proyek revitalisasi. Dari 191 pohon yang ditebang (tanpa akar) atau dipindahkan (dengan akar), sebanyak 46 pohon ditemukan di area dalam proyek revitalisasi Monas.

Wujud 46 pohon itu ditemukan dalam bentuk gelondongan tanpa akar, alias termasuk pohon-pohon yang ditebang. Ini ditemukan oleh Komrah setelah ditunjukkan arahnya oleh UPT Monas yang menemani investigasi di lapangan. Selain itu, ada 6 pohon ditemukan dalam kondisi masih ada akarnya.

"Kalau yang tumpukan bekas tebangan itu ada 46 batang, sementara yang masih dengan akarnya ada 6 pohon yang ditemukan dekat tenda para pekerja, di bekas kandang rusa," tutur anggota Tim Asistensi Komrah KLHK Bambang Hero saat dihubungi, Sabtu (29/2).

Urutan Misteri Penebangan Pohon di Monas yang Kini Jadi GelondonganFoto: Rengga Sancaya

Misteri Selesai?

Belum. Bila berpatokan pada jumlah 191 pohon yang dievakuasi (entah ditebang atau dipindahkan), maka temuan-temuan sejauh ini masih menyisakan misteri.

191 pohon dikurangi 85 pohon yang dipindahkan (seperti dinyatakan pihak Pemprov DKI) berarti tersisa 106 pohon yang ditebang. Dari 106 pohon yang ditebang, sudah ditemukan 46 pohon berbentuk gelondongan yang ada di kawasan Monas. Maka, 106 pohon tebangan dikurangi 46 pohon tebangan, sisanya ada 60 pohon tebangan yang belum ditemukan.

Apakah bila ditemukan 60 batang pohon bekas tebangan revitalisasi Monas maka misteri sudah selesai? Setidaknya, keberadaan 85 pohon yang dipindahkan itu perlu diketemukan terlebih dahulu untuk menjawab rasa ingin tahu publik, sehingga misteri bisa terpecahkan. Ada 6 pohon berakar (dianggap sebagai pohon yang hendak dipindahkan) yang sudah ditemukan di Monas.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads