Menlu Retno Temui Menlu Qatar-Norwegia Bahas Perdamaian AS dan Taliban

Laporan dari Doha

Menlu Retno Temui Menlu Qatar-Norwegia Bahas Perdamaian AS dan Taliban

Zunita Putri - detikNews
Sabtu, 29 Feb 2020 19:28 WIB
Menlu Retno Marsudi bertemu sejumlah pejabat negara dunia di Doha sebelum menyaksikan perjanjian perdamaian antara AS-Taliban
Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Qatar di Doha sebelum menyaksikan perjanjian perdamaian antara AS-Taliban (Foto: dok. Kemlu RI)
Doha -

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat negara dunia di Doha, Qatar, sebelum menyaksikan perjanjian perdamaian antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban. Pertemuan ini bertujuan memperkuat dukungan perdamaian AS-Taliban.

Pantauan detikcom, Retno bertemu dengan sejumlah pejabat negara, di antaranya Menlu Qatar Syeikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, Menlu Norwegia Ine Eriksen Soreide, Menlu Uzbekistan Abdulaziz Khafizovich Kamilov, utusan perdamaian Washington Zalmay Khalilzad, utusan Jerman Markus Potzel, serta utusan khusus Inggris Gareth Bayley. Pertemuan Retno digelar di Hotel Sheraton Doha, Sabtu (29/2/2020).

"Pertemuan itu intinya adalah bahwa kita semuanya sepakat untuk mendukung proses perdamaian yang ada di Afghanistan. Tentunya rencana penandatanganan peace agreement Amerika dan Taliban yang insyaallah sebentar lagi akan dilakukan, sebuah awal langkah pertama dari proses yang mungkin panjang akan dilalui karena perjanjian ini antara Amerika dan Taliban," ujar Retno seusai pertemuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno menjelaskan Indonesia sudah lama melakukan komunikasi untuk membantu menciptakan perdamaian di Afghanistan. Indonesia, kata Retno, dalam perjanjian damai ini berperan sebagai co-facilitator.

"Indonesia adalah salah satu co-facilitator untuk proses perdamaian Afghanistan, yang intinya Indonesia memberikan kontribusi apa pun yang bisa dilakukan. Karena tujuan kita adalah satu, kita ingin lihat masyarakat Afghanistan hidup dalam damai," jelas dia.

ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi bertemu Menlu Norwegia di Doha sebelum menyaksikan perjanjian perdamaian antara AS-TalibanMenlu Retno Marsudi bertemu Menlu Norwegia di Doha sebelum menyaksikan perjanjian perdamaian antara AS-Taliban. (Foto: dok. Kemlu RI)

Menurut Retno, alasan Indonesia berkontribusi besar dalam perdamaian dua negara ini adalah sebagai bentuk implementasi UUD 1945. Dia menyebut membantu perdamaian negara lain merupakan amanah UUD 1945.

"Ini bukan ikut campur, ini adalah kontribusi. Jangan lupa, ada amanah dari kontribusi kita, ikut menjaga perdamaian dunia. Jadi apa yang kita lakukan ini adalah sebagai implementasi dari amanah Undang-Undang Dasar," tegasnya.

Untuk diketahui, setelah pertemuan dengan beberapa delegasi ini, Retno juga akan menyaksikan penandatanganan perjanjian damai pemerintah AS dengan Taliban. AS dan Taliban diketahui telah sepakat untuk menandatangani perjanjian perdamaian setelah Taliban mengurangi gencatan senjata selama tujuh hari kemarin ke pasukan AS di Afghanistan.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump membenarkan adanya rencana penandatanganan perjanjian damai dengan Taliban. Penandatanganan itu akan tercapai setelah masa 'pengurangan kekerasan' selesai.

"Ya. Aku akan membubuhkan namaku di atasnya (surat perjanjian damai)," ujar Trump seperti dilansir AFP, Senin (24/2).

Acara penandatanganan perjanjian damai nanti juga merupakan sejarah pertama kali Amerika dan Taliban duduk bersama menandatangani kesepakatan perjanjian damai. Penandatanganan ini akan berlangsung sekitar pukul 15.45 waktu Doha di Hotel Sheraton, Doha.

(zap/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads