Warning Organisasi Kesehatan Dunia Bagi Negara-negara Bebas Corona

Round-Up

Warning Organisasi Kesehatan Dunia Bagi Negara-negara Bebas Corona

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 29 Feb 2020 08:44 WIB
Apa Artinya Deklarasi
Foto: DW (News)
Jakarta -

Wabah virus corona merebak, menjangkiti rakyat jelata hingga pejabat, batas negara diterabas. Namun tak semua negara terjangkit corona. Indonesia misalnya, hingga saat ini pemerintahnya mengatakan tak ada kasus corona.

Negara Adi Daya Amerika Serikat (AS) terlihat gagah lewat pernyataan Presiden Donald Trump. Meski ada 61 warganya yang terjangkit corona, namun Trump optimis bahwa COVID-19 pada akhirnya akan bisa diatasi dan dihilangkan di Amerika Serikat.

"Virus ini akan menghilang dan hari itu seperti keajaiban, tentu ini akan menghilang," ucap Trump di Ruang Kabinet Gedung Putih, Kamis (27/2/2020), seperti dikutip dari CNN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar semua negara tetap waspada. Tak ada negara yang aman dari ancaman corona. Ketakaburan bisa berubah menjadi kondisi yang fatal.

ADVERTISEMENT

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (28/2), Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pernyataan terbaru menyatakan bahwa negara-negara kaya yang berpikir mereka aman dari virus ini, seharusnya memperkirakan adanya kejutan.

"Tidak ada negara yang seharusnya beranggapan tidak akan mendapatkan kasus-kasus (virus corona-red), itu akan menjadi sebuah kesalahan fatal, secara harfiah," tegas Tedros memperingatkan.

Tonton video Amazon Blokir 1 Juta Produk yang Klaim Bisa Sembuhkan Corona:

"Tidak ada negara yang seharusnya beranggapan tidak akan mendapatkan kasus-kasus (virus corona-red), itu akan menjadi sebuah kesalahan fatal, secara harfiah," tegas Tedros memperingatkan.

"Dan saya bahkan mengatakan jika Anda melihat Italia, negara anggota G7, itu sungguh sebuah kejutan. Jadi bahkan banyak negara maju lainnya yang melihat kejutan, seharusnya memperkirakan beberapa kejutan," imbuhnya.

WHO menetapkan wabah virus corona sebagai 'darurat internasional' pada 30 Januari lalu dan mendorong negara-negara untuk mulai melakukan pemeriksaan, mempersiapkan bangsal karantina dan kampanye pendidikan publik.

"Virus ini memiliki potensi pandemi," tegasnya. "Ini bukan saatnya untuk takut. Inilah saatnya untuk mengambil tindakan untuk mencegah penularan dan menyelamatkan banyak nyawa," kata Tedros.

Lebih lanjut, Tedros menyebut wabah virus corona yang melonjak drastis di Iran -- 245 kasus, Italia -- 650 kasus dan Korea Selatan (Korsel) -- 2.022 kasus -- telah berada pada 'titik yang menentukan'. Kebanyakan kasus virus corona di tiga negara itu berada di level penularan kelompok (cluster) dengan beberapa kasus dipicu penyebaran dalam masyarakat, namun belum sampai pada tahap penyebaran dalam masyarakat secara berkelanjutan.

"Kita berada di titik yang menentukan. Jika Anda bertindak agresif sekarang, Anda bisa mengatasi virus ini, Anda bisa mencegah orang-orang sakit, Anda bisa menyelamatkan banyak nyawa," imbau Tedros dalam konferensi pers terbaru di Jenewa, Swiss.

Warning Organisasi Kesehatan Dunia Bagi Negara-negara Bebas Corona Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (ABC Australia)

Sejauh ini, lebih dari 83 ribu orang terinfeksi virus corona di sedikitnya 54 negara/wilayah. Jumlah korban meninggal akibat virus ini mencapai 2.858 orang secara global. WHO menyebut untuk pertama kalinya pada pekan ini, jumlah kasus baru di negara-negara lain lebih banyak dibandingkan jumlah kasus baru di dalam China.

"Kemarin, jumlah kasus baru yang dilaporkan di luar China melebihi jumlah kasus baru di China untuk pertama kalinya," ucap Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepada para diplomat di Jenewa, Swiss.

Pernyataan Tedros itu merujuk pada data jumlah kasus baru virus corona pada Selasa (25/2) waktu setempat. WHO diketahui menyebut ada 411 kasus baru di China dan 427 kasus baru di luar China pada Selasa (25/2) waktu setempat.

Pada Kamis (27/2) ini, otoritas China melaporkan adanya 433 kasus baru di wilayahnya. Sementara jumlah kasus baru di luar wilayah China -- lebih dari 40 negara -- dilaporkan sejauh ini melebihi angka 500 kasus.

Pemerintah berbagai negara tengah berjuang mencegah penyebaran virus corona, dengan lonjakan kasus dilaporkan terjadi di Italia, Iran dan Korea Selatan (Korsel).

Menurut data yang dilaporkan Channel News Asia, sejauh ini Italia mengonfirmasi 453 kasus dengan 12 orang meninggal, Iran mengonfirmasi 141 kasus dengan 22 orang meninggal dan Korsel mengonfirmasi 1.766 kasus dengan 13 orang meninggal.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads