Driver ojek online yang berdemo di Gedung DPR RI menuntut sejumlah hal. Mereka meminta ojek dilegalkan sebagai angkutan umum hingga menolak wacana pembatasan kendaraan roda dua di jalan nasional yang dilontarkan Komisi V DPR RI.
Massa yang hadir dari sejumlah daerah di Pulau Jawa ini meminta ojek online dilegalkan sebagai angkutan umum. Dalam aksi yang mereka namai Tifosi 282 ini mereka mendesak DPR RI untuk melegalkan kendaraan motor menjadi transportasi khusus yang bersifat terbatas dengan cara merevisi UU No 22 Tahun 2009.
"Revisi undang-undang nomor 22 tahun 2009 yang mengatur tentang LLAJ,itu yang pertama. Yang kedua kita minta agar angkutan-angkutan roda dua ini bisa dilegalkan jadi angkutan transportasi khusus yang bersifat terbatas," Kata Jubir Aksi Tiposi 282 Lutfi Pramudya Iskandar Ikhwan di depan DPR RI, Jakarta Pusat Jum'at (28/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, mereka juga meminta Wakil Ketua Komisi V Nurhayati Monoarfa mundur dari jabatannya. Nurhayati diprotes karena mengusulkan motor tak boleh melintas di jalan nasional.
Dalam aksi ini, massa ojol enggan mengutus perwakilan demo menghadap DPR RI. Sebaliknya, mereka menuntut perwakilan DPR RI temui langsung peserta demonstrasi dan memberikan penjelasan Nurhayati tersebut.
"Tidak, tidak ada mediasi ke dalam tapi kami minta mereka keluar kalau mau. Mereka harus menemui teman-teman klarifikasi pernyataan Wakil Ketua komisi 5 beberapa hari yang lalu kan dia membuat statement penolakan terkait legalitas roda dua menjadi transportasi khusus," Jelasnya.
Demo sempat berlangsung ricuh. Awalnya, suasana demo di depan gedung DPR ini berjalan kondusif. Hingga ada salah satu orator aksi berseru turunkan Nurhayati. Dia meminta Nurhayati turun karena telah mengusulkan pembatasan kendaraan motor melintas di jalan nasional.
"Turunkan Nurhayati," ujar orator tersebut.
"Turunkan! turunkan!" balas massa aksi sambil melempar-lempar botol.
Kejadian tersebut tidak berlangsung lama. Koordinator aksi di mobil komando menenangkan massa aksi. "Jangan ricuh, kita demo biasa saja," imbuhnya.
detikcom sudah menghubungi Nurhayati perihal pernyataannya yang memicu kontroversi, namun Nurhayati belum merespons. Saat dihubungi Rabu (26/2), Nurhayati mengaku masih dalam sebuah acara dan belum mau berkomentar.
(zlf/zlf)