Banjir di Kota Pekalongan mulai surut hari ini. Kondisi yang sama terpantau di titik terparah banjir yakni Kecamatan Pekalongan Barat dan Pekalongan Utara.
Pantauan detikcom, Jumat (28/2/2020), ruas jalan di dua wilayah setempat sudah bisa dilalui kendaraan roda dua. Tampak warga ramai-ramai membersihkan sisa banjir di lingkungannya.
Kesibukan warga salah satunya terlihat di wilayah RW 02, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat. Banjir di kawasan ini sebelumnya mencapai tinggi 1 meter dan kini sudah surut menyisakan genangan air setinggi 15 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi ini lumayan, walaupun masih ada air masuk sedikit di teras. Kita gunakan untuk bersih-bersih," ujar salah seorang warga, Idham (23).
Idham mengungsi selama sepekan karena banjir. Dia baru pulang tempatnya mengungsi di Masjid Karomah Tirto tadi malam. Idham berharap Pemkot Pekalongan mengatasi banjir lebih serius.
![]() |
"(Selama mengungsi) Tidak bekerja. Sana (tempat kerja) juga aksesnya banjir," katanya.
Pantauan detikcom di titik lain yakni di lokasi pengungsian, Masjid Karomah, Tirto, sudah bisa digunakan untuk salat Jumat siang ini. Dari ratusan warga yang sebelumnya mengungsi di masjid ini, masih tersisa beberapa orang yang bertahan. Kebanyakan di antara mereka wanita, lansia dan anak-anak.
Simak Juga Video "RSUD Kraton Pekalongan Tergenang Banjir, Puluhan Pasien Dievakuasi"
Salah seorang warga yang mengungsi di masjid itu, Nurlaeni mengungkap banyak pengungsi yang pulang tadi malam. Dia memilih bertahan di masjid karena memiliki anak balita.
"Sudah mulai surut airnya. Kalau saya di sini karena menunggu suami bersih-bersih rumah. Ada balita saya juga sih," kata Nurlaeni.
Kepala BPBD Kota Pekalongan, Sasmita memaparkan bahwa jumlah pengungsi akibat banjir saat ini masih 522 orang. Mereka tersebar di delapan titik pengungsian.
Sasmita menjelaskan dua wilayah yang kebanjiran paling parah yakni Kecamatan Pekalongan Barat dan Pekalongan Utara sudah bisa diakses dengan kendaraan roda dua.
![]() |
"Sudah surut. Ya tergenang kecil, motor bisa melintas tanpa takut mogok. Kalau genangan masih ada sekitar 40 (cm), karena memang lokasinya cekungan," katanya.
Meski begitu, dia meminta warga untuk tetap mewaspadai banjir karena diprediksi hujan masih akan turun hingga awal bulan mendatang.
Diberitakan sebelumnya, banjir di Kota Pekalongan, terjadi sejak Rabu (19/2) malam. Puncak banjir terjadi pada Senin (24/2) malam. Jumlah pengungsi saat terjadi puncak banjir mencapai 1.776 jiwa yang tersebar di 20 titik pengungsian.