Saat Ketua Komisi X DPR Salah Sebut Anies 'Mas Menteri'

Saat Ketua Komisi X DPR Salah Sebut Anies 'Mas Menteri'

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Kamis, 27 Feb 2020 12:39 WIB
Anies Hadiri Rapat di Komisi X DPR Bahas Revitalisasi TIM
Anies Hadiri Rapat di Komisi X DPR Bahas Revitalisasi TIM (Azizah/detikcom)
Jakarta -

Ketua Komisi X Syaiful Huda sempat salah menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan panggilan 'Mas Menteri'. Panggilan ini akrab disematkan kepada Mendikbud Nadiem Makarim.

Hal itu disampaikan Syaiful dalam rapat dengar pendapat dengan Anies untuk membahas revitalisasi Taman Ismail Marzuki di ruang rapat Komisi X, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Syaiful awalnya menyarankan agar Anies membuat peraturan gubernur (pergub) soal revitalisasi TIM.

"Apa yang disampaikan oleh Mas Anies tadi, Mas Gubernur, ada jaminan etis Mas Anies harus diteruskan menjadi jaminan regulasi, supaya gubernur siapa pun yang akan datang sudah merujuk pada pergub yang sudah pernah dibikin oleh Mas Anies," kata Syaiful.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syaiful juga meminta Anies dan pihak DPRD DKI Jakarta saling membangun komunikasi politik yang baik. Menurutnya, seniman perlu diberi jaminan terbaik.

"Jadi diskusi, komunikasi melibatkan banyak pihak, menurut saya jaminan yang terbaik. Karena itu, pelibatan budayawan dan seniman di TIM harus sampai pada kompromi level sampai pada desain yang akan dibangun di sana," ujar Syaiful.

ADVERTISEMENT

Syiful lalu beranjak pada poin ketiga pernyataannya. Saat inilah dia salah menyebut Anies 'Mas Menteri'.

"Ketiga, Mas Menteri, Mas Anies, eh Mas Menteri, Mas Gubernur, yaa saya kira Mas Mendikbud," ujar Syaiful yang disambut tawa anggota yang hadir dalam rapat.

Syaiful lalu melanjutkan pernyataannya dengan meminta komitmen Anies bahwa tidak akan dibangun hotel di kawasan TIM. Ia pun meminta Pemprov DKI, DPRD, dan PT Jakarta Propertindo (JakPro) berkonsolidasi terkait revitalisasi TIM.

"Saya kira narasi terkait hotel close, selesai, yang ada wisma seni di sana. Dan ini harus jadi kesepahaman bersama dan komitmen bersama tidak ada hotel, yang ada adalah wisma," ujar Syaiful.

"Karena itu, sekali lagi kami serahkan sepenuhnya pada teman-teman di DPRD dan pemerintah DKI, dan JakPro, secepatnya konsolidasi. Terkait dengan moratorium kami serahkan sepenuhnya pada ruang ini, keterlibatan terbaik adalah komunikasi yang selebar-lebarnya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(azr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads