Sedikitnya ada 2.500 pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Desa pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang mulai melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, meninjau secara langsung pelaksanaan tes tersebut. Ia juga memberikan semangat dan pesan kepada para peserta sebelum dimulainya SKD berbasis CAT.
"Dua hal yang saya sampaikan, pertama agar mengikuti tes ini dengan niat ibadah, jangan punya niat yang macam-macam. Yang kedua berjuang semaksimal mungkin. Dari kedua hal ini, jangan berpikir hasil, karena urusan hasil itu, Tuhan yang memutuskan," kata Abdul Halim dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan, para peserta SKD berbasis CAT sudah hadir sejak pukul 06.00 WIB di kantor Kemendes PDTT untuk mengikuti SKD berbasis CAT yang dimulai pukul 08.00 WIB. Para pelamar secara tertib mengikuti proses dari mulai registrasi, memasuki ruang SKD berbasis CAT hingga melihat hasil dari nilai tes tersebut.
Usai peninjauan, Abdul Halim menyampaikan bahwa pelaksanaan SKD berbasis CAT di Kemendes PDTT telah berjalan dengan lancar, tertib dan kondusif.
"Saya lihat prosesnya bagus. Betul-betul objektif, betul-betul tidak memberikan ruang sekecil apapun kepada para pihak yang ingin berkolusi. Karena semua pertanyaan dan jawaban sudah di-setting melalui sebuah sistem dan skor hasilnya juga langsung bisa dilihat di tempat ini," ungkapnya.
Namun, ia masih berharap agar dalam penyeleksian CPNS terdapat sebuah mekanisme yang lebih kuat lagi di dalam memfilter sikap dan perilaku nasionalisme para CPNS ini.
"Sikap dan perilaku nasionalisme itu tidak bisa ditinggalkan, diabaikan. Menurut saya, justru itu yang sangat penting. Jangan sampai kualifikasi terpenuhi. Tapi, nilai-nilai nasionalismenya rendah. Itu akan membahayakan keberlangsungan bangsa kita," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Bima Hana Wibisana, yang juga hadir dalam peninjauan pelaksanaan SKD berbasis CAT di Kemendes PDTT mengapresiasi kelancaran, ketertiban dan kondusifitas pelaksanaan tes yang digelar di Kemendes.
Bima juga mengapresiasi terkait fasilitas yang disediakan dan pelayanan yang diberikan oleh Kemendes PDTT kepada peserta SKD berbasis CAT.
"Fasilitas sudah sangat memadai, sangat teratur, sistemnya juga sudah dibuat dengan baik. Tinggal pelaksanaannya yang seringkali muncul masalah kecil. Ada yang terlambat datang, ada yang ketinggalan KTP dan lainnya. Namun, kita coba akomodasi sebisa mungkin, karena mereka adalah warga negara yang ingin mengabdi pada negara," ucapnya.
SKD berbasis CAT dalam seleksi CPNS di Kemendes PDTT diikuti oleh 10.021 peserta. Adapun lokasi penyeleksiannya dibagi dua lokasi yakni di Kantor Kemendes PDTT sebanyak 5.021 dan di kantor BKN sebanyak 5.000 peserta.
"Dijadwalkan untuk di kantor Kemendes PDTT pada hari ini (26/2) dan besok (27/2). Untuk di BKN dijadwalkan pada Jumat (28/2) hingga Senin (1/3). Jadi dua hari di Kantor Kemendes PDTT dan tiga hari di Kantor BKN," kata Kepala Bagian Kepegawaian Setjen Kemendes PDTT, Aditya Hendra Krisna.
Lebih lanjut, Aditya menyebutkan alokasi formasi CPNS di Kemendes PDTT sebanyak 230 CPNS. Sehingga, dalam tahapan penyeleksiannya, setelah SKD CAT akan diambil sebanyak 690 peserta untuk mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
"690 peserta yang lolos SKD berbasis CAT akan mengikuti SKB berupa psikotes dan wawancara. Kami berharap, proses penyeleksian hingga akhir berjalan lancar, tertib dan kondusif," harapnya.
Terkait fasilitas yang disediakan, Aditya menyebutkan Kemendes PDTT telah menyediakan sejumlah fasilitas. Di antaranya fasilitas pusat informasi, penitipan barang, menyiapkan ruang registrasi, ruang sterilisasi sebelum masuk ruang CAT. Bahkan juga menyediakan WC umum, tenaga medis, dan ambulans.
"Kita berusaha melayani para peserta semaksimal mungkin agar para peserta merasa kita memerlukan mereka. Bukan mereka mencari pekerjaan. Negara memang membutuhkan para warga negara untuk bisa berbakti pada nusa dan bangsa," pungkasnya.
(akn/ega)