"Sekarang lagi diinventarisir, akan dipilah juga, diverifikasi mana yang memang akan bisa kita tampilkan," ujar Gubernur Banten Wahidin Halim kepada wartawan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang, Rabu (26/2/2020).
Tim yang dikirim termasuk ke Universitas Leiden, salah satunya sejarawan Banten Mufi Ali yang melakukan pendataan manuskrip.
Proses pemilahan ini, lanjut Wahidin untuk menampilkan sejarah Banten lebih lengkap. Karena selama ini, dokumen ataupun benda sejarah tanah jawara banyak tersimpan di Belanda.
Jika sudah terkumpul, rencananya dokumen dan benda bersejarah ini akan diempatkan di museum sejarah Banten yang akan dibuat kemudian. Harapannya, publik bisa menggali sejarah dan membaca dokumen tersebut.
"Nanti akan kita buat museum sejarah Banten, ini menarik unuk dibaca," paparnya.
(bri/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini