Persoalan peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) hingga yang dikendalikan dari dalam lapas menjadi salah satu persoalan yang dibahas dalam rapat kerja antara Komisi III DPR RI serta Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar meminta Yasonna fokus menyelesaikan masalah tersebut.
Awalnya, Andi Rio Pandjalangi menyebut masalah peredaran narkoba di lapas dan yang dikendalikan dari dalam lapas tak bisa diselesaikan, bahkan dari sebelum Yasonna menjabat. Andi Rio menduga ada pihak internal lapas yang 'bermain'.
"Dari dulu, semua menteri Kementerian Hukum (dan HAM) sampai sekarang, mungkin juga Bapak, itu tidak pernah berhasil membasmi yang namanya narkoba dalam lapas. Dari dulu, mungkin semenjak kementerian ini berdiri, nggak pernah (selesai) ini, dan ini menjadi sesuatu pertanyaan," kata Andi Rio dalam rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan-jangan, mohon maaf, jangan-jangan di kementerian Bapak ini, orang-orang di kementerian Bapak ini sengaja mungkin, hidup atau memelihara barang-barang ini, gitu loh Pak," imbuh dia.
Andi Rio mempertanyakan kepada Yasonna apa sebetulnya kendala yang dihadapi sampai-sampai masalah tersebut tak bisa selesai. Barulah kemudian Andi Rio meminta Yasonna fokus menyelesaikan persoalan lapas tersebut.
"Masalahnya adalah, apa sih yang menyebabkan sampai Bapak, di kementerian Bapak, sampai tidak bisa membasmi peredaran ini. Itu yang menjadi masalah, apa yang menyebabkan Bapak atau ada kendala apa? Ini semua menteri nggak pernah bisa Pak," sebut Andi Rio.
"Harapan saya, Bapak fokus dululah ke lapas. Ini musuh negara, musuh bangsa, dan musuh Bapak sendiri, apalagi kementerian yang Bapak pimpin. Ini boleh dikatakan musuh dalam selimut, Pak," lanjut dia.