Nyaris 1.000 orang positif terinfeksi virus corona di Korea Selatan (Korsel), setelah otoritas setempat melaporkan 84 kasus baru di wilayahnya. Jumlah korban meninggal akibat virus corona di Korsel dilaporkan bertambah menjadi 10 orang.
Seperti dilaporkan kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, Selasa (25/2/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) melaporkan total 144 kasus baru dalam 24 jam terakhir. KCDC melaporkan 60 kasus baru pada Selasa (25/2) pagi dan melaporkan 84 kasus baru lainnya pada sore harinya.
Saat ini, menurut KCDC, total 977 orang positif terinfeksi virus corona di wilayah Korsel. Angka tersebut melonjak 30 kali lipat jika dibandingkan dengan sepekan lalu, atau pada 18 Februari, saat Korsel mengonfirmasi 31 kasus virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 70 persen dari total kasus virus corona di Korsel bersumber dari dua lokasi, yakni sekte Gereja Shincheonji Yesus di Daegu dan sebuah rumah sakit bernama Daenam di Cheongdo. Dua lokasi itu ditetapkan sebagai sumber penularan kelompok atau cluster infection untuk virus corona di Korsel.
Dari 144 kasus baru yang dilaporkan di Korsel, sekitar 60 kasus di antaranya ada di Daegu dan 56 kasus lainnya ada di Provinsi Gyeongsang Utara. Pemerintah Korsel telah menetapkan Daegu dan Cheongdo sebagai 'zona perawatan khusus' untuk wabah virus corona atau Covid-19.
Dalam pernyataannya, KCDC juga melaporkan satu pasien lainnya meninggal akibat virus yang berasal dari China ini. Pasien yang merupakan seorang pria berusia 58 tahun ini sedang dirawat di rumah sakit di Cheongdo, saat meninggal dunia pada Selasa (25/2) waktu setempat.
KCDC mengonfirmasi bahwa korban meninggal akibat virus corona di Korsel sejauh ini mencapai 10 orang.
Tonton juga 'Dampak Virus Corona pada Dunia Hiburan Korea':
Sementara itu, penyebaran virus corona yang mengkhawatirkan juga terdeteksi di Busan, kota terbesar kedua di Korsel dengan 3,5 juta jiwa penduduk. Sekitar 22 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Busan diyakini terkait dengan sebuah gereja bernama Oncheon yang ada di distrik Dongnae.
Penularan diyakini terjadi saat para jemaat gereja itu menghadiri sebuah retreat selama tiga hari yang berakhir pada 17 Februari lalu. Belum diketahui secara jelas ada berapa jemaat gereja tersebut yang terinfeksi virus ini.
Sementara itu, untuk kasus sekte gereja Shincheonji, otoritas kesehatan Korsel berniat untuk memeriksa seluruh pengikutnya -- yang diperkirakan berjumlah 200 ribu orang. Pihak Shincheonji telah bersedia menyerahkan daftar pengikut mereka kepada otoritas Korsel.
Ditambahkan KCDC bahwa hingga Selasa (25/2) waktu setempat, sudah 22 pasien virus corona di Korsel yang berhasil sembuh dan telah dipulangkan dari rumah sakit.