Pemerintah Masih Upayakan Pembebasan 5 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Pemerintah Masih Upayakan Pembebasan 5 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 24 Feb 2020 18:47 WIB
Menko Polhukam Prof Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md (Mohammad Wildan/20detik)
Jakarta -

Sebanyak 5 WNI yang diculik komplotan Abu Sayyaf di perairan Malaysia masih disandera. Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan pemerintah terus berupaya menyelamatkan para WNI itu.

"Kalau yang diculik sekarang sedang upaya penyelamatan yang dilakukan seperti biasa. Ada operasi yang di situ dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri, BIN, BAIS, dan sebagainya, terus berjalan," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (24/2/2020).


Mahfud menuturkan belum ada informasi terbaru mengenai penyanderaan tersebut. Hal itu lantaran ada beberapa informasi yang tidak bisa sembarang disebarluaskan agar tidak membahayakan kondisi tersandera.

"Belum ada perkembangan baru tentang itu yang bisa diinformasikan. Seperti biasalah tidak sembarang diinformasikan, kalau nanti sudah ada kemajuan yang tidak membahayakan orang yang sedang disandera baru kita informasikan," tuturnya.

Kabar terakhir, Kemlu menyebut 5 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf sekarang berada di wilayah Filipina. Pemerintah masih berkoordinasi dengan pemerintah Filipina.

"Info masuk terakhir ada di daerah Sulu, informasi dari pihak Filipina. Kita tidak dapat penjelasan ya (kondisi sandera)," ujar Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah di Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (27/1).


Sebelumnya diberitakan, penculikan terjadi pada Kamis (16/1) sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Di luar lima WNI yang diculik, ada tiga WNI yang dilepas para pelaku.

Peristiwa bermula saat delapan WNI ini menangkap ikan menggunakan kapal berbendera Malaysia. Kapal kayu yang memiliki izin bernomor SSK 00543/F itu terdaftar atas nama majikan di Sandakan.

Insiden penculikan itu diterima aparat kepolisian maritim Lahad Datu pada Jumat (17/1) pukul 13.17 waktu setempat. Aparat kepolisian negara tersebut lalu melakukan pencarian. Petugas lalu melihat kapal bergerak dari arah Filipina memasuki perairan Malaysia.


Keberadaan kapal tersebut terpantau radar Pos ATM Tambisan pada Jumat sekitar pukul 21.10 waktu setempat. Aparat kepolisian maritim Lahad Datu menahan kapal tersebut sambil melakukan penggeledahan.

Di dalamnya ditemukan tiga kru yang semuanya WNI. Mereka adalah Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20), dan Pian bin Janiru (36). Sedangkan lima rekannya yang diculik ialah Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads