Motivator yang kerap memakai atribusi 'Doktor Psikologi', Dedy Susanto, dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan dugaan pelanggaran tenaga kesehatan. Dedy menanggapi laporan ini dan membantah tuduhan pelecehan seksual.
"Di kepolisian nanti saya akan tunjukkan surat izin praktik saya. Saya ini certified hypnotherapist. Ini semua fitnah. Soal pelecehan seksual juga yang tidak saya lakukan," kata Dedy Susanto saat dihubungi detikcom, Senin (24/2/2020).
Nama Dedy mencuat setelah selebgram Revina VT membeberkan curhatan mesum yang diduga terjadi antara Dedy dan para pasien perempuannya. Curhat-curhat itu muncul lewat direct message (DM) Instagram. Dedy mengaku difitnah dari segala arah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang akun @korbandedysusanto yang asli 52 ribu followers menghilang. Mereka fitnah saya yang hack, padahal mereka off kan sendiri. Saya difitnah dari segala sisi karena mereka tidak setuju bahwa LGBT bisa disembuhkan," tutur penulis buku 'Pemulihan Jiwa' ini.
Sebelumnya, Dedy dilaporkan oleh seorang pengacara atas dugaan pelanggaran tenaga kesehatan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan adanya laporan tersebut. Yusri mengatakan polisi masih mempelajari laporan tersebut.
"Laporannya baru masih hari ini, masih kita selidiki," kata Kombes Yusri kepada detikcom, Senin (24/2/2020).
Pelaporan ini merupakan buntut panjang dari pertikaian Dedy Susanto dengan Revina. Revina mulanya curiga terhadap kredibilitas profesi Dedy karena menyebut LGBT dapat disembuhkan. Pertikaian soal 'profesi Dedy' yang berlangsung di Instagram ini kemudian merembet ke tuduhan pelecehan seksual. Revina mengungkap DM curhatan para perempuan yang mengaku menjadi korban Dedy.
"Korban yang kalau cuma di-DM doang kayaknya sudah ratusan sih. Tapi kalau yang sampai ditidurin, puluhan. Tapi yang mau bersedia jadi saksi, baru sekitar tiga sampai lima orang," kata Revina seperti dikutip dari wawancaranya dengan Insert Live, Senin (17/2/2020).