Otoritas kesehatan Iran mengumumkan sudah delapan orang meninggal dunia akibat virus corona di wilayahnya. Jumlah total kasus virus corona yang ditangani otoritas Iran dilaporkan terus bertambah.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (24/2/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, menuturkan kepada televisi nasional Iran bahwa jumlah kasus virus corona atau Covid-19 yang terkonfirmasi di negara ini sejauh ini bertambah menjadi 43 kasus.
"Kita mendapati 43 orang telah didiagnosis terinfeksi virus Covid-19 di negara ini. Delapan pasien di antaranya kehilangan nyawa mereka dalam beberapa terakhir," sebut Jahanpour dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bertambahnya jumlah kasus ini terjadi di tengah kekhawatiran adanya kasus cluster -- penularan dalam kelompok -- di Iran yang menandai babak baru yang serius bagi penyebaran virus corona secara global. Hal serupa juga terjadi di Italia -- 152 kasus dengan tiga kematian -- dan Korea Selatan (Korsel) -- 763 kasus dengan 7 kematian.
Wabah virus corona di Iran diketahui berpusat di kota suci Qom, yang menurut otoritas Iran, para pelancong dari China telah membawa virus corona dari negaranya. Iran melaporkan kasus pertama virus corona pada Rabu (19/2) pekan lalu. Dalam waktu kurang dari sepekan, jumlahnya melonjak hingga melebihi 40 kasus.
Jahanpour mengatakan bahwa 15 kasus baru dilaporkan di wilayah Iran pada Minggu (23/2) waktu setempat. Jumlah itu terdiri atas tujuh kasus di Qom, empat kasus di Teheran, dua kasus di Provinsi Gilan, dan masing-masing satu kasus di Provinsi Markazi dan kota Tonekabon di Provinsi Mazandaran.
"Menurut hasil tes laboratorium yang telah dilakukan mulai kemarin hingga hari ini, kita menemukan 15 kasus baru untuk pasien yang terinfeksi Covid-19 atau yang disebut virus corona baru," tutur Jahanpour.
"Dari 15 pasien baru yang telah didiagnosis dengan penyakit ini sejak kemarin siang hingga siang hari ini, tiga orang sangat disayangkan meninggal dunia," imbuhnya.
Simak juga video 512 Tahanan di China Terinfeksi Virus Corona:
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Kesehatan Iran, Dr Saeed Namaki, mengakui bahwa orang-orang yang datang dari China telah membawa virus corona ke Iran. Namaki menyebut bahwa seorang warga Iran yang meninggal akibat virus corona di Qom merupakan seorang pedagang yang secara rutin bolak-balik antara Iran-China. Pedagang itu menggunakan penerbangan tidak langsung dalam beberapa pekan terakhir, setelah Iran menghentikan penerbangan langsung dari China.
"Kami yakin lebih dari 90 persen soal sumber virus itu. Sangat disayangkan, virus itu disebarkan oleh orang-orang dari China ke negara kita dan khususnya ke kota Qom. Kita sedang dalam proses mengidentifikasi kasus-kasus terinfeksi (virus corona)," ujar Namaki.
Ditegaskan oleh Namaki bahwa pemerintah Iran menangani wabah virus corona secara 'transparan'. Dia menyebut bahwa pemerintah akan membantu penyediaan masker dan sanitizer untuk warga Iran, di tengah kekhawatiran berkurangnya stok produk-produk tersebut. Dia juga menyatakan bahwa Iran memproduksi perlengkapan untuk mendiagnosis infeksi virus corona.
Lebih lanjut, Namaki mengimbau warga Iran untuk tidak bepergian ke Qom, yang merupakan tujuan utama para peziarah Syiah. Otoritas Iran telah meliburkan sekolah-sekolah dan kegiatan keagamaan di kota Qom, yang menjadi lokasi kematian pertama virus corona pekan lalu.
Sekolah-sekolah di Teheran dan empat kota lainnya juga diliburkan, mulai Minggu (23/2) waktu setempat. Otoritas Iran mendirikan 36 pos pemeriksaan di berbagai pelabuhan untuk memeriksa setiap orang yang masuk ke negara tersebut.