.webp)
Uji coba pengaspalan sirkuit Formula E sudah dilakukan. Organizing Committee (OC) Formula E menerangkan aspal yang diuji coba di Monas akan dikelupas lagi.
"Uji coba bertujuan untuk cek material yang bisa lebih mudah dikelupas setelah terpasang selama 4 x 24 jam. Pengelupasan dijadwalkan pada Rabu (26/2) mendatang," kata Deputi Bidang Teknis Formula E Jakarta, Wisnu Wardhana, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/2/2020).
Wisnu memaparkan uji coba pelapisan aspal seluas 60 m2 dilakukan di tenggara Silang Monas. Pengerjaan sudah dilakukan pada dini hari tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan, uji coba pengaspalan ini dilakukan di hamparan berukuran 15 x 4 m menggunakan material sandsheet dan geotextile.
"Pekerjaan teknis ini dilakukan sebagai tahap paling awal di lapangan, merupakan wujud keseriusan persiapan gelar Formula E ini sangat memerhatikan aspek lingkungan. Indonesia baru pertama kali menyelenggarakan Formula E. Cobblestone atau blok batu yang dipasang tahun 1995 ini merupakan bagian dari lintasan dan diuji coba dilapisi," papar Wisnu.
Wisnu lantas menjelaskan pelapisan aspal trek balap Formula E di atas blok batu sudah pernah dilakukan di Paris, Prancis, dan Roma, Italia. Dia menegaskan 'bongkar-pasang' aspal sirkuit di atas blok batu sudah lumrah dilakukan.
"Pelapisan lalu kemudian dikelupas dilakukan Paris, di Roma, ini dilakukan setiap tahun. Di Paris, sirkuit Formula E mengitari situs Les Invalides yang umurnya 350 tahun. Maka setiap selesai gelar Formula E, aspalnya dikelupas dan kembali seperti sedia kala," lanjut Wisnu.
Secara teknis, kata Wisnu, proses uji coba pengaspalan trek balap Formula E di Monas sudah dalam pengawasan para ahli. Termasuk ketika akan dikelupas lagi.
Dia juga menerangkan uji coba pengaspalan di Monas hanya menggunakan lapisan aspal kasar. Hal itu bertujuan mengukur kekuatan saat dilintasi balap Formula E.
"Pada pengelupasan para ahli telah siap dimintakan pendapatnya untuk putusan akhir metoda yang terbaik yang dipilih," kata Wisnu.
(idn/idh)
