Kawasan Pantai Losari, Makassar, menjadi sorotan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah karena kotor. Salah seorang pengunjung pantai pun ikut menanggapi dengan meminta pengelola rajin melakukan pemantauan.
"Kalau menurutku lebih ke pengelola, maksudnya lebih harus sering pantau juga terus dibersihkan (kalau kotor)," ujar salah seorang pengunjung di lokasi, Fitri Handayani (22) di lokasi, Sabtu (22/2/2020).
Menurut Fitri, penyebab sampah berserakan di laut bisa jadi karena faktor pengunjung maupun karena sampah terbawa ombak ke pinggiran pantai.
"Saya sih kalau bisa 2 kali sehari dilakukan pemantauan. Kan bisasanya Pantai Losari banyak pengunjung kalau malam, jadi bisa dipantau pagi, dan jika terjadi penumpukan sampah bisa dipantau lagi sebelum masuk malam," katanya.
"Tapi kita pengunjung juga harus membantu pengelola, sama-sama jaga kebersihan, kan di area anjungan ini banyak mi juga tempat sampah disediakan," imbuhnya.
Pantauan detikcom di lokasi pada Sabtu (22/2/2020) sekitar pukul 12.00 Wita, sampah-sampah berserakan di pinggiran Pantai Losari, khususnya di dekat masjid terapung Nurul Mu'minin.
Sampah-sampah berserakan tersebut didominasi sampah plastik, seperti bungkus makanan ringan, botol air mineral, dan styrofoam pembungkus nasi, hingga berbagai jenis sampah lainnya.
Selain itu, sampah berserakan ini sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap. Sampah-sampah itu juga terlihat sangat mengganggu pemandangan laut dari anjungan Pantai Losari.
Sebelumnya, Gubernur Nurdin menyorot banyaknya sampah di pinggiran Pantai Losari melalui akun Instagram pribadinya. Dilihat detikcom, Jumat (21/2) malam, Nurdin mengunggah video yang menunjukkan pinggiran Pantai Losari, tepatnya di dekat masjid terapung Amirul Mukminin.
"Sangat prihatin melihat kondisi Pantai Losari sore ini yang banyak dipenuhi sampah, khususnya sampah plastik," tulis Nurdin di keterangan video yang diunggahnya.