Wagub Ijeck Bertemu Airlangga Jelang Musda Golkar Sumut, Bahas Apa?

Wagub Ijeck Bertemu Airlangga Jelang Musda Golkar Sumut, Bahas Apa?

Ahmad Arfah - detikNews
Jumat, 21 Feb 2020 20:28 WIB
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah (Ijeck) bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah (Ijeck) bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Dok. Istimewa)
Medan - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah (Ijeck) bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Pertemuan ini dilakukan jelang musyawarah daerah (Musda) Golkar Sumut. Apa yang dibahas keduanya?

Pertemuan itu disebut terjadi Jumat (21/2/2020) siang. Keduanya disebut bertemu di Jakarta.

"Iya tadi bertemu siang," kata Sekretaris Golkar Sumut Amas Muda Siregar.



Musda rencananya digelar pada 23-24 Februari di Medan. Lalu apa yang dibahas Ijeck dan Airlangga?

"Itu pertemuan Wagub Sumut dengan Menko Bidang Perekonomian. Bukan bahas Golkar itu," ujar Amas.

Ijeck sendiri telah menyatakan siap maju sebagai calon Ketua Golkar Sumut. Dia kemungkinan bersaing dengan bakal calon lainnya, Yasyir Ridho.



Amas sendiri sebelumnya sempat bicara soal Ijeck yang kemungkinan sulit memenuhi syarat calon ketua. Meski demikian, Amas mengatakan bisa saja Ijeck menjadi ketua dengan diskresi dari pimpinan Golkar.

"Kalau menjadi calon ketua itu dia pernah menjadi pengurus dan liam tahun terakhir mesti aktif sebagai kader golkar. Nah itu dia nggak kena itu. Syaratnya itu kalau mau jadi ketua mesti lah dia pernah jadi pengurus 1 periode pernah nya kapan? Bisa entah 10 tahun lalu yang penting pernah dan menunjukkan dia di Golkar lima tahun ini aktif di Golkar udah itu aja. Sesudah itu ya biasalah bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa. Jadi bang Musa Rajeksah ini nggak dapatnya itu," tutur Amas, Rabu (19/2).

"Cuma lagi ada ketentuan ya kalau misalnya di suatu daerah ada mau musda calonnya nggak ada, jadi terakhir kalau calon nggak ada bisa kosong kepemimpinan Golkar. Nggak ada yang mau internal Golkar, karena nggak sanggup barang kali sementara kepemimpinan harus diisi mau di-Musda-kan karena habis periode. Di situlah DPP itu makanya ada namanya diskresi," sambungnya. (haf/idn)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads