Berdasarkan pengakuan masing-masing, ada korban yang mengaku mulutnya hendak disumbat pelaku hingga lengannya ditarik ke dekat tembok gang.
"Pas itu sekitar pukul 17.00 Wita, Kak. Sendiri ka memang jalan terus itu orang (pelaku) berlawanan arah ka. Awalnya dia naik motor mau keluar, saya mau masuk (gang lokasi begal payudara)," ujar salah seorang korban, OV, kepada wartawan, Jumat (21/2/2020).
"Awalnya kan kukira tidak ada mi orang di lorong, tiba-tiba ada orang dari belakangku hampir ma na sekap pakai sapu tangan karena jalan ka tiba-tiba langsung ma na anu mukaku, kek (seperti) na tutup begitu," sambung OV.
Korban OV mengaku sempat histeris tapi terus ditarik pelaku ke tembok gang. Hingga pelaku kabur karena terdengar suara kendaraan melintas.
"Alhamdulillah sempat ka teriak. Nah, pas kuteriak langsung mi na tarik lenganku, baru bilang sini ki jangan ki berteriak, sini ki sambil kek (seperti) na kasi dekat ka ke dinding," ujar OV.
"Alhamdulillahnya langsung ada orang dari ujung (gang), jadi langsung na lepas ma baru lari mi naik di motornya," imbuhnya.
Sementara itu, seorang korban lainnya berinisial MR mengaku dilecehkan pada 26 Desember 2019. Saat kejadian, korban sedang menunggu rekannya di depan rumah kosnya yang pagarnya berada di gang yang kerap menjadi lokasi begal payudara.
"Waktu itu kan lagi tunggu ka temanku di depan pagar, terus itu orang lewat ki depanku baru terus-terus ki, eh ternyata dia balik. Tapi saya nda kusadari. Berhenti mami (nanti setelah pelaku berhenti) di sampingku baru langsung ka na lecehkan (melakukan pelecehan begal payudara). Sudah itu langsung pergi," ujar MR.
MR mengaku mengenal sepeda motor dan perawakan tubuh pelaku. "Kalau tidak salah motor Jupiter MX na pakai (dia pakai) warna putih ada orange-orange-nya. Agak gemuk, terus hitam orangnya," katanya.
(idn/idn)