Otoritas Jepang menurunkan kelompok terakhir untuk para penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona. Para penumpang yang masih tersisa di dalam kapal pesiar masih akan dikarantina lebih lanjut.
Seperti dilansir Associated Press, Jumat (21/2/2020), Kementerian Kesehatan Jepang dalam pernyataannya menyebut para penumpang yang negatif virus corona, namun pernah melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang positif virus corona di dalam kapal, masih harus menjalani karantina lanjutan.
Masa karantina mereka akan direset dan dihitung ulang sejak tanggal mereka melakukan kontak dengan orang positif corona itu. Diketahui bahwa kapal pesiar Diamond Princess telah selesai dikarantina selama dua pekan sejak awal Februari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karantina lanjutan itu akan dilakukan di sebuah fasilitas yang disediakan pemerintah Jepang. Tidak disebut lebih lanjut lokasi fasilitas tersebut.
"Bagi para penumpang yang telah melakukan kontak dekat (dengan mereka yang positif virus corona) dan telah dinyatakan negatif (virus corona) akan dipindahkan ke sebuah fasilitas khusus dan menghabiskan waktu mereka di sana hingga periode pengamatan medis selama 14 hari berakhir," sebut Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, Katsunobu Kato, dalam konferensi pers terbaru.
Tidak disebut lebih lanjut mengenai jumlah penumpang yang akan menjalani karantina lanjutan.
Simak Video "Pemerintah Masih Bahas Cara Pulangkan WNI di Kapal Pesiar Jepang"
Diketahui bahwa para penumpang yang negatif virus corona dan tidak pernah melakukan kontak dekat dengan orang-orang positif virus corona, telah mulai diturunkan secara bertahap dari kapal pesiar itu sejak Rabu (19/2) hingga Jumat (21/2) waktu setempat.
Otoritas Jepang sebelumnya melaporkan 440 penumpang turun dari kapal pada Rabu (19/2) dan 600 penumpang lainnya turun pada Kamis (20/2). Lebih dari 1.000 penumpang lainnya akan turun dari kapal pada Jumat (21/2) waktu setempat.
Lebih lanjut, Kato menyatakan bahwa otoritas Jepang tengah melakukan pembahasan dengan operator kapal pesiar Diamond Princess dan negara asal para awak kapal tersebut soal pergerakan mereka di masa mendatang.
Diketahui bahwa kapal pesiar itu membawa total 3.711 orang dari berbagai negara, yang terdiri dari 2.666 penumpang dan 1.045 awak. Sebelumnya disebutkan bahwa para awak kapal masih harus menjalani pemantauan dan karantina tambahan, yang baru akan dimulai setelah penumpang terakhir turun.
"Ada beberapa elemen (untuk dipertimbangkan), yang paling pertama adalah posisi di kapal, yakni para awak yang mengoperasikan kapal jadi perlu mempertimbangkan itu. Juga akan dipertimbangkan status penurunan dan jadwal para penumpang yang tersisa, yang telah melakukan kontak dengan kasus-kasus (virus corona) terkonfirmasi, seperti disebutkan sebelumnya," ujar Kato.
"Juga penerbangan carter dari negara-negara lainnya, khususnya dari negara-negara di mana para awak akan terbang, ada diskusi soal itu dan itu akan perlu dipertimbangkan," imbuhnya.
Sejauh ini, total 634 kasus virus corona terkonfirmasi di kapal pesiar Diamond Princess. Dua penumpang kapal pesiar itu meninggal dunia pada Kamis (20/2) waktu setempat. Pemerintah Jepang telah memicu kritikan dengan keputusannya mengkarantina para penumpang dan awak di dalam kapal, mengingat banyaknya ruangan sempit dan kesulitan untuk mengisolasi orang-orang yang sakit dari mereka yang sehat.