Di Mobil Komando, Orator Aksi 212 Teriak 'Jatuhkan Jokowi'

Di Mobil Komando, Orator Aksi 212 Teriak 'Jatuhkan Jokowi'

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 21 Feb 2020 15:47 WIB
Demo massa 212
Aksi massa 212 (Lisye Rahayu/detikcom)
Jakarta -

Massa Aksi 212 melakukan orasi di Pintu Barat Monas dekat Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta. Salah seorang orator menyerukan untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo.

Orator dari Forum Ukhuwah Islamiah Sulawesi Selatan Abdullah Maher dengan berapi-api meminta agar praktik-praktik korupsi di Indonesia disikat habis. Dia meminta agar koruptor ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Kami dari Sulsel alhamdulillah pada waktu yang lalu melakukan aksi yang sama di depan gedung DPRD Sulsel menuntut para koruptor yang ada di Jiwasraya, Asabri, dan lainnya untuk ditegakkan hukum sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya, Jumat (21/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam orasi, dia juga mengatakan Indonesia kini dikendalikan oleh konglomerat dari etnis Tionghoa.

"Rabu lalu salah seorang kawan saya yang lawyer mengundang untuk menemani saya kepada salah satu mafia China 9 Naga dan dalam pembicaraan mereka, pemerintah, para China-China ini telah mengendalikan negeri ini," serunya menggebu-gebu.

ADVERTISEMENT

Di akhir orasinya, dia berseru solusi untuk itu adalah revolusi dengan menjatuhkan Presiden Jokowi dari jabatannya.

"Hanya satu, solusinya adalah revolusi, jatuhkan Jokowi karena sumber malapetaka. Allahu Akbar," serunya diikuti takbir oleh massa.

Simak Video "Massa Aksi 212 Mulai Orasi di Bundaran Patung Kuda"

[Gambas:Video 20detik]



Pemerintah Minta Demonstrasi Sesuai Aturan

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md tidak mempermasalahkan adanya Aksi 212 yang digelar hari ini. Mahfud berpesan, aksi digelar dengan tertib.

"Bagus, bagus. Biar ada tekanan publik sekaligus publik tahu apa yang dikerjakan pemerintah dan pemerintah tahu bahwa masyarakat peduli dengan hal itu," kata Mahfud di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (21/2).

Mahfud mengatakan adanya aksi dalam negara demokrasi merupakan hal yang positif. Namun dia menekankan agar aksi tersebut tidak berujung rusuh.

"Yang penting tertib saja, demonstrasi itu dibuat memang dibuat undang-undangnya karena demonstrasi itu tidak bisa dilarang. Yang kedua memang bagus di dalam negara demokrasi bagus, saya dukung," ujar Mahfud.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads