Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi terinspirasi kerukunan warga transmigran di Desa Mehalaan, Sulawesi Barat. Ia melihat tidak adanya sekat antarwarga transmigran, meskipun berasa dari suku, budaya, dan agama yang berbeda.
"Nama Desa Mehalaan dalam bahasa Toraja berati Tanah yang diberkati. Kerukunan bisa menjadi modal penggerak kemajuan. Kerukunan adalah kunci dari kesejahteraan masyarakat di sebuah desa, " ujar Budi Arie, dalam keterangan tertulis, Jumat (21/2/2020).
"Persatuan nasional kita itu mahal, berapa juta pahlawan dan pendiri bangsa ini mengorbankan jiwa raganya untuk mendirikan bangsa Indonesia? Pernah atau tidak mereka memikirkan dan mempertanyakan suku apa agama apa? Para pahlawan dan pendiri bangsa pernah gak mempertanyakan itu?" imbuh Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi yang didampingi oleh istrinya Zara Murzandina, merasa optimis jika kerukunan warga transmigasi di Mehalaan tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia juga mengungkapkan salah satu tujuan dari transmigasi adalah untuk membangun Indonesia secara merata alias tidak terpusat di Pulau Jawa.
"Keberagaman dan kerukunan di Kabupaten Mamasa bisa menjadi inspirasi bagi sebuah kemajuan. Mamasa adalah miniatur Indonesia.Para tokoh agamanya menyejukkan, mendamaikan, dan menyatukan," jelas Budi.
"Pembangunan Indonesia sentris artinya pembangunan yang adil dan merata di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari dari Miangas sampai pulau Rote khususnya dan yang tidak boleh dilupakan adalah Mamasa," pungkas Budi.
Sebagai informasi, Unit Permukinan Transmigasi (UPT) Rano Desa Mahalaan sudah dibuka sejak tahun 2016. UPT merupakan tempat tinggal transmigran untuk membangun sebuah desa dari awal. UPT Reno sendiri saat ini sudah menampung sebanyak 205 kepala keluarga.
Nantinya di tahun 2020 ini, Kemendes PDTT melalui Direktorat Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans) akan menambah 35 kepala keluarga lagi, hingga bisa mencapai daya tampung sebanyak 250 kepala keluarga.
(mul/ega)