BEM Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar acara debat akademik antara Sucipto Hadi Purnomo, dosen Unnes yang diskors gegara 'hina Jokowi' dengan Rektor Unnes Fathur Rokhman. Poster acara debat itu salah satunya di-posting akun Twitter @bemkmunnes.
Saat dimintai konfirmasi, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes, Abdurrahman membenarkan adanya rencana acara debat tersebut. Pihak kampus telah mendapat undangan dari BEM KM Unnes yang dikirimkan ke rektor pada Senin (17/2) lalu.
Pihaknya lantas berkirim surat kepada Presiden BEM KM Unnes pada Rabu (19/2) kemarin. Isinya meminta agar pelaksanaan acara debat itu ditunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya tentang penundaan pelaksanaan diskusi itu," kata Abdurrahman di Rektorat Unnes, Kamis (20/2/2020).
Abdurrahman menyampaikan alasan permintaan penundaan debat tersebut. Yaitu tema, aturan main, dan hal teknis belum disepakati bersama.
"Debat akademik seharusnya temanya dirancang berbasis keilmuan atau ilmiah, karena kedua belah pihak dari Fakultas Bahasa dan Seni, debat dapat dirancang dari perspektif linguistik. Kalau masalahnya yang diangkat terkait politik, hukum, pendidikan atau yang lain, maka perlu melibatkan orang-orang yang berkompeten di bidangnya dari kedua belah pihak," jelasnya.
Pihak kampus khawatir jika tidak ada aturan yang disepakati sejak awal, maka debat tidak akan berdampak optimal terhadap akademis.
"Kalau tidak ada aturan dan ketentuan yang disepakati, bisa menjadi liar 'saur manuk' dan tidak ada dampak akademik yang didapat," ujar Abdurrahman.
Diberitakan sebelumnya, polemik antara dosen Unnes Sucipto Hadi Purnomo yang diskors karena 'hina Jokowi' dan Rektor Unnes Fathur Rokhman terus bergulir. Terbaru, muncul poster debat akademik Sucipto vs Fathur.
Saat dilihat detikcom, dalam poster itu di bagian atas bertulisan 'Debat Akademik' dengan judul 'Kampus Konservasi 2.0 : Dibawah Bayang-bayang Pemberangusan Ruang Demokrasi, Dusta Akademik, dan Represi?'. Kemudian tertulis keterangan waktu 'Kamis 20 Februari 2020 pukul 19.00 WIB-selesai', tempat 'Gedung Graha Cendekia Fakultas Teknik Unnes'.
Tak ketinggalan terpampang foto Sucipto dengan keterangan 'dosen Unnes yang dibebastugaskan sementara' dan foto Rektor Unnes Fathur Rokhman. Juga ada logo Unnes dan tulisan 'BEMKMUNNES', serta nomor kontak narahubung.
Saat dihubungi detikcom, narahubung itu menegaskan jika acara debat akan digelar nanti malam.
"Debat tetap akan diselenggarakan nanti malam," kata narahubung itu.
Terpisah, Menteri Kajian Strategis BEM KM Unnes, Ignatius Rhadite mengakui pihaknya turut menyiapkan acara debat Sucipto vs Fathur itu.
Ia menyebut sudah mengirim undangan ke pihak kampus sejak hari Senin (17/2) lalu. Setelah ia membaca di media terkait statement Fathur yang siap diajak debat terkait skors yang dijatuhkan kepada Sucipto.
"Selasa (11/2) sore beliau di media mengatakan siap jika diajak debat. Kalau Pak Cip (Sucipto) siap kapan saja," ujarnya.
Kemudian, Rhadite juga mencari moderator, panelis, dan ahli hukum dari luar Unnes untuk diundang. Menurutnya acara tersebut dijamin menjadi forum objektif.
"Kami kan dari pihak ketiga cari (narasumber) dari luar Unnes," jelasnya.