Daerah Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, terkena banjir setinggi 1,5 meter hingga sore ini. Warga setempat menyebut wilayahnya memang telah menjadi langganan banjir sejak dulu.
"Wah ini (langganan banjir) dari tahun 1996," kata Ketua RT 13 Kebon Pala, Sanusi, di Jalan Kebon Pala 2 RT 11 RW 05, Jakarta Timur, Kamis (20/2/2020).
Sanusi mengatakan hingga saat ini belum ada respons serius yang diberikan pemerintah dalam menanggulangi banjir di wilayahnya. Dia hanya menyebutkan sempat ada pengukuran di permukiman warga yang dilakukan oleh pihak pemerintah beberapa tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas hal itu, banyak warga yang akhirnya menganggap biasa banjir yang terjadi di wilayah Kebon Pala.
Sanusi juga menyebutkan di wilayahnya belum ada tanggul yang mampu menjadi pembatas banjir ke permukiman warga. Namun, kata Sanusi, pembuatan tanggul tersebut juga terhalang dengan risiko rumah warga yang akan digusur.
"Kita warga sini udah banyak yang nganggap biasa banjir. Terus kalau minta tanggul nanti takut berdampak ke keluarga lain. Kan itu kalau bangun tanggul otomatis ada rumah warga yang harus digusur dulu," tutur Sanusi.
Hingga saat ini sendiri ketinggian air belum berubah di Kebon Pala. Jika tidak ada hujan hingga malam hari, banjir diprediksi bisa surut pada dini hari nanti.
"Subuh-lah nanti surut. Paling sisa lumpur-lumpuhnya," imbuh Sanusi.
Ketika ditanya apakah akan ada dari pihak pemerintah yang akan membersihkan lumpur sisa banjir tersebut, Sanusi mengatakan warga pada esok hari akan melakukan kerja bakti.
"Nggak (bantuan kebersihan dari pemerintah). Warga aja nanti pada kerja bakti," katanya.
(zlf/zlf)