Sekuriti Perumahan di Depok Sebut 30 Anjing yang Dikurung Sudah Dievakuasi

Sekuriti Perumahan di Depok Sebut 30 Anjing yang Dikurung Sudah Dievakuasi

Sachril Agustin Berutu - detikNews
Kamis, 20 Feb 2020 16:06 WIB
Satpol PP Depok mendatangi rumah berisi 30 ekor anjing yang dikeluhkan warga.
Satpol PP Depok mendatangi rumah berisi 30 ekor anjing yang dikeluhkan warga. (Dok. Satpol PP)
Depok -

Sebanyak 30 ekor anjing ditelantarkan dan dikurung di sebuah rumah kosong di Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Iwan, petugas sekuriti perumahan tersebut, mengatakan bahwa anjing-anjing itu telah dievakuasi.

"Sudah diselesaikan secara instansi dari komandan kita, danton kita, sudah diangkut," kata Iwan saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (20/2/2020).

Hanya, Iwan tidak menyebutkan ke mana anjing-anjing itu dievakuasi. Iwan hanya menyampaikan bahwa anjing-anjing itu dievakuasi oleh pemiliknya langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus sudah selesai, sudah dievakuasi pemiliknya keluar dan warga sudah nyaman dan situasi sudah kondusif," tuturnya.

Iwan menyebutkan anjing-anjing itu milik warga yang pernah tinggal di perumahan tersebut. Namun sang pemilik saat ini sudah pindah ke kawasan Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

"(Pindah) hampir setahun ke Jakarta Selatan," ucapnya.

Menurutnya, pemilik itu awalnya mempunyai 2-3 ekor anjing. Namun kemudian anjing-anjing itu beranak setelah sang pemilik pindah rumah.

[Gambas:Instagram]

"Dia cuma naro di situ karena takut kehilangan, akhirnya berkembang biak. Dia sendiri kewalahan," katanya.

Meski sudah pindah, anjing-anjing itu tetap diberi makan. Meski tidak setiap hari diberi makan, pemilik sesekali datang untuk memberinya makan.

"Dua hari sekali, tiga hari sekali," ucapnya.

Saking banyaknya anjing tersebut, warga pun merasa resah. Warga merasa terganggu lantaran bau kotoran anjing di dalam rumah tersebut.

Warga juga merasa terganggu oleh suara anjing-anjing tersebut. Pihak perumahan pun kemudian meminta Satpol PP mengecek ke rumah tersebut.

"Cuma mengganggu kenyamanan warga, karena dari baunya, suaranya. Takut menggigit juga kan karena saking banyaknya. Kita sesama anggota (warga) sebetulnya sudah persuasi, sudah berdiskusi. Cuma waktu itu dia repot cara mindahinnya gimana nih, dia tunggu pembelinya nggak dapet-dapet, akhirnya sudah viral duluan," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads