Tim gabungan yang dibentuk Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly memaparkan soal data perlintasan tersangka KPK Harun Masiku yang sempat 'delay'. Harun Masiku disebut tidak melalui jalur khusus.
Perwakilan tim tersebut yang berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Sofyan Kurniawan, lantas menunjukkan tangkapan layar dari rekaman kamera CCTV di Bandara Soekarno-Hatta. Harun Masiku diketahui masuk ke Indonesia dari Singapura pada 7 Januari 2020.
"Ini adalah posisi ketika saudara Harun Masiku sudah melakukan pemeriksaan. Ini adalah posisi Harun Masiku setelah selesai melakukan pemeriksaan dan keluar dari pemeriksaan," kata Sofyan dalam konferensi pers di Kemenkum HAM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim gabungan itu berasal dari Inspektorat Jenderal Kemenkum HAM dan lembaga negara lain, seperti Kominfo, Bareskrim Mabes Polri, dan BSSN. Keterlambatan data perlintasan Harun Masiku disebut sebelumnya lantaran ada kesalahan sistem sejak 23 Desember 2019 sehingga data yang berada di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta tidak diterima Ditjen Imigrasi.
Kembali pada keterangan Sofyan. Dia lantas menunjukkan posisi Harun Masiku setelah melewati pemeriksaan imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta, disebutkan bila Harun Masiku sempat masuk ke toilet.
"Saudara Harun Masiku masuk kembali tapi masuk kembalinya adalah menuju toilet. Kemudian ini proses di mana Harun Masiku setelah dari toilet kemudian kembali keluar dari toilet," kata Sofyan.
Setelah memaparkan itu, Sofyan memastikan bila tidak ada pengawalan khusus bagi Harun Masiku saat itu. Dia pun memastikan bila Harun Masiku masuk ke Indonesia pada 7 Januari 2020, tetapi datanya tidak diterima Ditjen Imigrasi karena adanya kesalahan sistem.
"Jadi perlu disampaikan bahwa saudara Harun Masiku berdasarkan rekaman CCTV tidak melalui jalur khusus. Tapi melalui jalur kedatangan imigrasi sebagaimana mestinya," kata Sofyan.
Awal Tahun 2020 KPK Sudah Tetapkan 4 Buronan, Siapa Saja?:
(fas/dhn)