Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyinggung angka kemiskinan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ma'ruf menyebut angka kemiskinan NTB masih di atas angka kemiskinan nasional.
"Saya ingin ingatkan saja bahwa selain menangkal radikalisme, kita juga punya tugas untuk menurunkan angka kemiskinan. Saya lihat, saya baca, ternyata Pak Gubernur, NTB ini masih di atas angka kemiskinan nasional," ujar Ma'ruf dalam sambutannya di Universitas Mataram, Jl Majapahit No 62, Lombok, Rabu (19/2/2020).
Hal ini disampaikan Ma'ruf di depan Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Ma'ruf memberikan kuliah umum 'Pencegahan Paham Radikal-Terorisme di Kalangan Mahasiswa'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf mengatakan angka kemiskinan NTB saat ini masih 14 persen. Menurutnya, perlu ada upaya serius untuk menurunkan angka kemiskinan di NTB.
"Angka kemiskinan nasional itu 9, ternyata NTB masih 14. Padahal harus kita turunkan sampai 6 koma. Jadi memang harus ada upaya serius," kata Ma'ruf.
Tidak hanya itu, Ma'ruf juga menyinggung angka stunting di NTB. Menurut Ma'ruf, angka stunting di NTB juga masih di atas angka nasional.
"Selain itu, harus menurunkan angka stunting. Angka stunting itu nasional 27, target 2024 jadi 14 persen. Ternyata stunting di NTB masih di atas nasional 33 persen," kata Ma'ruf.
Tonton juga video 115 Juta Penduduk RI Mentas dari Kemiskinan, Tapi Rentan Miskin Lagi:
Ma'ruf menilai permasalahan stunting perlu diperhatikan secara bersama-sama, sehingga anak-anak Indonesia tumbuh dengan baik.
"Oleh karena itu, harus kita tekan. Jangan sampai anak-anak kita jadi anak yang terkena stunting. Jangan sampai jadi anak kerdil, yang tidak tumbuh semestinya," kata Ma'ruf.
"Ini bagian-bagian yang menjadi tugas kita. Terorisme, kemiskinan, stunting, dan mengenalkan usaha kecil-menengah," sambungnya.