PPP Soal Draf Kontroversi RUU Ketahanan Keluarga: Baru Usulan

PPP Soal Draf Kontroversi RUU Ketahanan Keluarga: Baru Usulan

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 19 Feb 2020 12:10 WIB
Arsul Sani
Foto: Mochamad Zhacky Kusumo/detikcom
Jakarta -

Rancangan undang-undang (RUU) Ketahanan Keluarga memunculkan polemik karena dinilai terlalu ikut campur dalam urusan keluarga. Penasihat Fraksi PPP DPR Arsul Sani mengatakan itu hanya sebatas usulan dan belum tentu disahkan.

"Ada yang menimbulkan kontroversi saya tahu, misal terkait dengan peran wanita, kewajiban istri, nah itulah yang saya kita pertemukan. Itu kan baru usulannya dari pengusul. Belum tentu juga kemudian menjadi usulan dari pengusul itu yang akan kemudian menjadi bunyi kalau UU disahkan," kata Arsul, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Meski begitu, Arsul menghormati RUU Ketahanan Keluarga sebagai rancangan inisiatif. Arsul mengingatkan agar dalam pembahasan nanti, DPR dapat membuka ruang untuk publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira begini, kan pertama mengajukan sebuah RUU itu kan kewenangannya konstitusional anggota DPR tentu itu harus kita hormati, tapi ketika sebuah RUU itu kemudian diajukan dan itu kemudian katakanlah disahkan sebagai RUU inisiatif," lanjut Arsul.

"Yang paling penting itu tadi buat saya ruang konsultasi, ruang partisipasi publik harus dibuka sebab kalau kita bicara aspirasi, itu kan yang masuk ke DPR boleh dibilang tidak pernah tunggal," lanjut Arsul.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, RUU Ketahanan ini sudah masuk Prolegnas Prioritas 2020. RUU Ketahanan Keluarga ini sifatnya masih berupa draf usulan. Ada lima anggota DPR yang mengusulkannya.

"(RUU Ketahanan Keluarga) masih draf. Jadi itu draf diusulkan oleh lima pengusul. Itu kan diusulkan judul dan naskah akademiknya ketika penyusunan Prolegnas Prioritas 2020 dan itu masuk. Karena sudah disahkan di paripurna (Prolegnas Prioritas), maka ibarat taksi, argonya itu mulai jalan. Tahapan untuk menuju RUU itu sudah bisa dilakukan," kata Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi saat dihubungi, Selasa (18/2/2020).

"(Ledia Hanifa PKS, Sodik Mudjahid Gerindra) Ali Taher, terus Endang Golkar. Ada lagi PKS-nya," lanjut Awiek. Dalam dokumen yang diterima, satu pengusul dari Fraksi PKS yang dimaksud Awiek adalah Netty Prasetiyani.

(eva/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads