Kementerian Agama (Kemenag) membuat program 'ceramah sertifikat' untuk menangkal radikalisme. Kemenag akan mengundang ormas-ormas Islam untuk berdialog bersama mematangkan sertifikat ceramah ini.
"Kami punya program ceramah bersertifikat bagi yang mau, dan ini memang sudah dikhususkan dalam rapat kabinet yang lalu di bawah pimpinan Bapak Wapres. Memang belum sempat dilaksanakan, karena kami masih menyusun betul tentang detailnya, dan kami mengundang ormas Islam untuk bersama-sama mematangkan masalah ini," ujar Menag Fachrul Razi di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Selasa (18/2/2020).
Fachrul mengatakan Kemenag akan mulai berdiskusi dengan ormas-ormas Islam minggu depan. Namun dia sekali lagi menegaskan kebijakan ini sifatnya tidak memaksa, jadi kalau yang tidak ingin mengikuti program sertifikat ceramah ini tidak masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kembali saya garis bawahi, bagi yang mau. Bagi yang nggak ya nggak apa," tegasnya.
Sementara itu, Sekertaris Bimas Islam Kementerian Agama Tarmizi Tohir mengatakan Kemenag membuat bimbingan teknis (Bimtek) soal wawasan kebangsaan. Dia menargetkan akan ada 100 mubalig yang mengikuti Bimtek, setelah Bimtek mereka baru mendapat sertifikat, tapi sertifikat ini berbeda dengan sertifikat ceramah.
"Kita akan melakukan Bimtek untuk mubalig insya Allah nanti berisi 100 orang, kemudian Bimtek ini menekankan kepada wawasan kebangsaan, seperti yang dikatakan Pak Menteri tadi, nanti setelah mereka di Bimtek, mereka dikasih sertifikat, bukan sertifikasi mubalig, tapi (sertifikat) mubalig ikut Bimtek dikasih sertifikat, sertifikasi mubalig beda lagi," pungkasnya.
Tonton juga video Alasan Menag Tunjuk Pejabat Muslim Duduki Dirjen Bimas Katolik:
(zap/knv)