Korban penipuan wedding organizer (WO) di Kabupaten Cianjur mengaku harus menombok dan mengeluarkan biaya lebih besar agar tetap bisa melangsungkan resepsi pernikahan. Gelar Jagat Raya (24), salah seorang korban, mengaku sudah transfer uang sebesar Rp 30 juta kepada BJM, bos WO Highlevel, untuk resepsi pernikahannya di Bogor.
Uang itu untuk paket resepsi di luar katering. Tetapi, pada h-1 pernikahan tepatnya saat malam hari, tidak ada dekorasi apapun di gedung yang dijadikan lokasi resepsi pernikahan.
"Hanya ada papan di belakang kursi resepsi, yang mungkin tadinya akan dijadikan background. Tidak ada kursi pelaminan, tidak ada kursi tamu, apalagi dekorasi yang dia perlihatkan saat meninjau lokasi di awal-awal komunikasi," ujar Gelar kepada detikcom, Selasa (18/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun terpaksa kelabakan mencari WO lain di seputaran lokasi resepsi pernikahannya. Beruntung masih ada WO yang siap, meskipun dengan dekorasi seadanya dan harga yang jauh lebih mahal.
Total uang yang harus dia keluarkan untuk resepsi lebih dari Rp 115 juta. Padahal awalnya resepsi diharapkan kurang dari Rp 100 juta.
"Rp 115 juta itu belum dengan pengeluaran lain-lain. Itu baru untuk dekorasi, katering, sewa kursi tamu, dan fotografer. Itu juga dekorasi seadanya," tuturnya.
Mey (22) korban lainnya, mengaku harus mengeluarkan uang tambahan agar resepsinya masih bisa berjalan. Sebab pihak WO Highlevel tidak kunjung memberikan kejelasan terkait dekorasi dan acara resepsinya.
"Iya jadi keluar uang lagi. Waktu itu dekorasi dan lainnya jadi harus bayar lagi Rp 60 juta ke WO lain. Sedangkan yang Rp 30 juta yang sudah ditransfer tidak ada kejelasan. Jadi nombok besar," tutur Mey.