DPRD DKI Gelar Rapat Bahas Sistem Pemilihan Wagub

DPRD DKI Gelar Rapat Bahas Sistem Pemilihan Wagub

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 18 Feb 2020 11:48 WIB
Gedung DPRD DKI Jakarta
Gedung DPRD DKI (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

DPRD DKI Jakarta mengadakan rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk membahas tata tertib pemilihan wakil gubernur. Rapat akan menentukan sistem pemilihan dilakukan secara voting terbuka atau tertutup.

Rapat diikuti oleh pimpinan dewan, pimpinan fraksi, dan pimpinan komisi di DPRD, yang dilangsungkan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020). Sampai pukul 11.30 WIB, rapat belum dimulai dan diagendakan tertutup dari media.

"Rampungkan tatib. Pertama, soal ada dialog antara calon dengan anggota. Kedua, (sistem) terbuka atau tertutup pemilihannya," ucap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik kepada wartawan sebelum rapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, saat ini ada dua calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta sudah masuk ke DPRD. Mereka adalah A Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS.

M Taufik selaku Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta mengaku lebih condong kepada sistem terbuka. Baginya, sistem itu menghindarkan pemilihan dari kecurangan.

ADVERTISEMENT

"Kalau tanya saya, saya mau terbuka. Pertama, katanya mau transparan, mesti terbuka, transparan kepada publik saya pilih di A, si B. Ini bagian dari tanggung jawab kita pada konstituen," ucap M Taufik.

"Kedua, supaya tidak ada suuzan, kan bisa ada money politics, kalau terbuka nggak bisa orang. Terbuka sajalah," ujar M Taufik.

Sementara itu, PKS berbeda dengan Gerindra. Mereka memilih sistem tertutup karena sudah diputuskan oleh Panitia Khusus (Pansus) Cawagub.

"Kalau draf pansus tertutup votingnya. Di draf ada yang sudah kita pelajari. Kan kita sepakati tatib pemilihan wagub berdasarkan hasil Pansus, dan disebut di Pasal 21 ada, itu voting tertutup," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, M Arifin, secara terpisah.

Jika diubah, menurut Arifin, ada kemungkinan harus dibentuk Pansus baru. Jadi, proses pemilihan akan semakin lama.

"Tidak mustahil ada pansus baru lagi. Panjang lagi waktunya. Kita ingin cepat supaya jangan kelamaan Pak Gubernur jomblonya kasihan," kata M Arifin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads