Budayawan Kediri, Imam Mubarok menyebut Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melipir dan tidak lewat kota saat dua kali berkunjung ke Kediri. Partai Demokrat menegaskan SBY tidak melipir atau takut berkunjung ke Kediri.
"Tidak benar kalau disebut melipir apalagi takut, tidak benar itu dan hanya persepsi saja," kata Kadiv Hukum dan Advokasi DPP PD, Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Selasa (18/1/2020).
Ferdinand menjelaskan, kunjungan SBY ke Kediri saat itu dalam rangka mengunjungi lokasi pengungsi korban erupsi Gunung Kelud. Kebetulan, lokasi pengungsian itu berada Kediri bagian timur.
"Apa yang disampaikan oleh Imam Mubarok betul Pak SBY di Kediri timur dan jalur yang lebih cepat menuju lokasi pengungsi korban Gunung Kelud memang dari pinggir kota Kediri bagian timur," ujarnya.
Karena itu, ia menegaskan SBY tidak takut atau melipir saat berkunjung Kediri. Ferdinand menyebut hal tersebut dilakukan karena akses ke lokasi pengungsian lebih cepat lewat pinggiran Kediri bagian timur dari pada Kediri bagian barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itu bukan melipir apalagi takut masuk kota Kediri, tapi memang tidak ada tujuan dan tidak ada kepentingan harus ke Kota Kediri atau ke Kediri bagian barat. Lokasi pengungsi kan di timur, maka Presiden SBY kala itu memilih jalur pinggir timur ke lokasi bencana dan itu semua ditentukan oleh protokoler dan pengamanan presiden," sebut Ferdinand.
"Lokasi di timur masa harus ke barat atau lewat kota? Sementara jalur pinggir lebih cepat dan aman menuju lokasi," imbuhnya.
Ia pun menilai anggapan SBY takut dan melipir saat berkunjung ke Kediri berlebihan. Selain itu, Ferdinand mengatakan baik bagian timur atau barat, keduanya masih masuk wilayah Kediri.
"Yang pasti itu masih Kediri meski pinggir dan lewat dari sana bukan karena melipir atau takut. Imam Mubarok berlebihan dalam menilai dan persepsinya sangat tidak tepat," tuturnya.
Sebelumnya, Imam Mubarok membenarkan SBY dua kali ke Kediri. Tapi melipir tidak lewat kota.
Imam Mubarok mengatakan, SBY tidak benar-benar berkunjung ke Kediri, jika mengacu pada sejarah dari Kediri. SBY berkunjung ke Kediri bagian timur dengan menggunakan jalan pinggir untuk mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Kelud.
"Kenapa Pak SBY waktu itu melipir, di pinggir-pinggir saja, nggak berani masuk kota. Dan baru masuk kota setelah lengser," jelas pria yang juga Dosen Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Senin (17/2/2020).
Berdasar data yang diterima detikcom, ada 3 presiden yang pernah berkunjung ke Kediri. Mereka yakni Presiden pertama Soekarno, Presiden keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Susilo Bambang Yoedhoyono (SBY).
Soekarno berkunjung ke Kediri sebagai presiden sekitar tahun 1948-1950. Terlepas dari itu, Bapak Proklamator juga pernah tinggal di Kediri waktu kecil.
Sementara Gus Dur datang ke Kediri sebagai presiden sekitar tahun 1999-2001. Kemudian SBY dua kali berkunjung ke Kediri. Yakni tahun 2007 dan 2014, saat erupsi Gunung Kelud.