Pakar Komunikasi: Status Dosen Unnes Bukti Cinta ke Presiden, Tidak Ngece

Pakar Komunikasi: Status Dosen Unnes Bukti Cinta ke Presiden, Tidak Ngece

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Senin, 17 Feb 2020 17:48 WIB
Status Dosen Unnes dinilai hina Presiden, berujung skorsing
Foto: Tangkapan layar status FB Sucipto yang diduga menghina Presiden Jokowi
Sleman -

Dosen Universitas Semarang (Unnes) Dr Sucipto Hadi Purnomo diskors pihak rektorat karena posting-an Facebooknya diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Benni Setiawan punya pandangan lain soal tuduhan penghinaan itu.

"Menurut saya, apa yang dikatakan (dalam posting-an) oleh Dr Sucipto hal yang biasa dan wajar. Sekiranya itu dianggap sebagai sindiran (ke Presiden) saya kok belum menemukan kata yang menyindir," ujar Benni kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (17/2/2020).

Benni mengaku tak menemukan unsur sindiran terhadap presiden dalam posting-an tersebut. Benni justru menilai jika posting-an itu merupakan satire malah akan menjadi masukan yang baik untuk pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi jika itu dianggap satire, saya kira ini masukan yang baik dari seorang dosen untuk pemerintah. Pemerintah perlu kerja lebih keras dan baik untuk meningkatkan ekonomi bangsa," katanya.

"Kritik untuk pemerintah saya kira adalah hal wajar di tengah era keterbukaan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Benni mengatakan jika unggahan itu dinilai menyinggung pihak tertentu, dia menduga akan banyak orang yang diperkarakan seperti Sucipto.

"Sekiranya kita mau menemukan kata seperti itu yang dianggap menyinggung pihak tertentu akan banyak orang yang mengalami hal yang sama seperti Dr Sucipto," jelasnya.

Benni pun mengajak untuk melihat sisi positif dari posting-an tersebut. Dia juga kembali menegaskan jika posting-an itu tidak dalam kapasitas menghina.

"Kita ambil positifnya, apa yang ditulis oleh Dr Sucipto adalah bukti cinta seorang warga negara kepada presidennya. Saya kira itu tidak dalam kapasitas ngece," tegasnya.

Posting-an yang dipersoalkan itu diunggah pada Senin (10/6/2019) di akun Facebook Sucipto. Dalam posting-an tersebut tertulis, 'Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?'.

Sucipto menyebut posting-annya itu sudah melewati masa pilpres. Unggahan satire yang dia tulis itu juga untuk menyinggung orang-orang yang selalu menyalahkan Jokowi.

"Iya benar yang itu, apakah menghina Jokowi? Itu satire," kata Sucipto saat dimintai konfirmasi detikcom, Sabtu (15/2).

Terpisah, Kepala UPT Humas Unnes Muhammad Burhanudin menyebutkan Unnes sudah melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan berdasarkan surat permintaan dari Kemendikbud.

"Unnes telah melakukan pemanggilan dan klarifikasi terhadap dosen tersebut berdasarkan surat permintaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18211/A3.2/KP/2020 tertanggal 23 Januari 2020," kata Burhan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/2).

Ia menjelaskan dosen yang bersangkutan dibebastugaskan sementara selama masa pemeriksaan hingga turun keputusan tetap. Sucipto saat ini dibebastugaskan sebagai dosen terhitung sejak 12 Februari 2020.

"Dosen tersebut diperiksa karena mengunggah posting-an yang diduga mengandung penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia dan ujaran kebencian di media sosial Facebook pribadinya," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads