Dosen Universitas Semarang (Unnes), Sucipto Hadi Purnomo diskors terkait postingannya di Facebook dinilai menghina Jokowi. Tak gentar dengan sanksi itu, dia malah menantang debat terbuka. Dia juga menegaskan saatnya bersembunyi di tempat yang terang.
"Saatnya untuk sama-sama 'bersembunyi di tempat yang terang', membeberkan dan mengupas tuntas persoalan atau dugaan yang membelit diri kita masing-masing dengan cara-cara yang akademis. Tipe terbuka salah satu bentuknya," demikian disampaikan Sucipto melalui pesan singkat kepada detikcom, Senin (17/3/2020).
Sucipto Hadi Purnomo membuat tantangan terbuka kepada pihak rektorat untuk menunjukkan letak penghinaannya kepada Jokowi pada unggahan status di akun Facebook-nya. Sucipto meminta pihak yang menudingnya sebagai penghina Jokowi bisa membuktikannya.
Tak cuma mendesak pihak pimpinan Unnes untuk menunjukkan letak kesalahannya, Sucipto juga menegaskan dia siap melakukan debat terbuka untuk membuktikan mana yang benar terkait persoalan itu.
"Saya sendiri kan siap diajak debat terbuka soal ini," lanjut Sucipto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sucipto menjelaskan saat dimintai klarifikasi oleh pihak kampus, dia juga sempat diklarifikasi soal kesaksiannya dalam kasus dugaan plagiasi disertasi oleh Rektor Unnes. Dia mengaku tak punya masalah pribadi dengan rektor Unnes Fathur Rokhman.
"Yang itu iya. Terkait dengan kehadiran saya sebagai saksi dalam kasus yang terkait dengan dugaan plagiasi disertasi di UGM," ujar Sucipto yang menjadi anggota tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) Kemenristek Dikti saat itu.
Sebelumnya, Kepala UPT Humas Unnes Muhammad Burhanudin menyebutkan Unnes sudah melakukan klarifikasi kepada Sucipto berdasarkan surat permintaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18211/A3.2/KP/2020 tertanggal 23 Januari 2020.
![]() |
Simak juga video 4 Jam Diperiksa, Pemilik Akun Hina Jokowi Mumi Minta Maaf:
Ia menjelaskan dosen yang bersangkutan dibebastugaskan sementara selama masa pemeriksaan hingga turun keputusan tetap. "Dosen tersebut diperiksa karena mengunggah postingan yang diduga mengandung penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia dan ujaran kebencian di media sosial Facebook pribadinya," jelasnya.
Postingan yang dimaksud adalah unggahan status pada Senin (10/6/2019) di akun Facebook Sucipto Hadi Purnomo. Dalam postingan tersebut tertulis, 'Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?'.
Sucipto sempat menjelaskan postingannya itu sudah melewati masa Pilpres. Unggahan satire yang dia tulis itu juga untuk menyinggung orang-orang yang selalu menyalahkan Jokowi.