Australia Akan Kirim Pesawat ke Jepang, Evakuasi Warganya dari Kapal Pesiar

Australia Akan Kirim Pesawat ke Jepang, Evakuasi Warganya dari Kapal Pesiar

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 17 Feb 2020 16:39 WIB
Buses carrying U.S. passengers who were aboard the quarantined cruise ship the Diamond Princess, seen in background, leaves Yokohama port, near Tokyo, early Monday, Feb. 17, 2020. The cruise ship was carrying nearly 3,500 passengers and crew members under quarantine. (Jun Hirata/Kyodo News via AP)
Momen saat warga AS dibawa dengan bus dari pelabuhan Yokohama yang menjadi lokasi karantina kapal pesiar Diamond Princess, menuju Bandara Haneda untuk diterbangkan ke AS (Jun Hirata/Kyodo News via AP)
Canberra -

Otoritas Australia akan mengevakuasi warganya yang terjebak di dalam kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang akibat wabah virus corona. Setiap warga Australia yang dievakuasi nantinya juga wajib dikarantina lebih lanjut selama 14 hari, sama seperti warga Amerika Serikat (AS) yang baru saja dievakuasi.

Seperti dilansir CNN, Senin (17/2/2020), Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, menyatakan bahwa pemerintahannya akan mengirimkan sebuah pesawat charter ke Jepang untuk mengevakuasi warganya yang terjebak di kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina sejak awal Februari di Yokohama.

Evakuasi akan dilakukan pada Rabu (19/2) mendatang, saat masa karantina selama dua minggu atau 14 hari untuk lebih dari 3.700 orang yang ada di dalam kapal pesiar itu berakhir. Sejauh ini sudah 355 orang yang dinyatakan positif virus corona di dalam kapal pesiar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama dua pekan terakhir, telah menjadi pengalaman buruk bagi lebih dari 200 warga Australia dan para penumpang lainnya yang ada di dalam (kapal pesiar) Diamond Princess," ucap PM Morrison.

"Kami mengambil langkah ini atas saran yang jelas dari para ahli medis kami," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Namun, disebutkan juga bahwa setiap warga Australia yang dievakuasi dari Jepang nantinya masih harus dikarantina lebih lanjut selama 14 hari di sebuah desa pertambangan di wilayah Darwin, Northern Territory, Australia.

Simak Video "Jokowi Usul Turis Asing dan Lokal Diberi Diskon Liburan"

[Gambas:Video 20detik]

Langkah Australia ini menyusul AS yang baru saja mengevakuasi 300 warganya dari Jepang. AS juga akan mengkarantina warganya untuk 14 hari lagi di dua pangkalan militer terpisah di negara bagian California dan Texas.

Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat kesehatan Australia, Brendan Murphy, menjelaskan bahwa setiap warga Australia yang dievakuasi harus menjalani karantina lanjutan karena otoritas Australia 'tidak cukup yakin mengapa penularan terus terjadi' di dalam kapal pesiar Diamond Princess.

"Mengingat ada sejumlah kasus beberapa waktu terakhir, kami tidak bisa benar-benar yakin bahwa salah satu dari orang-orang yang ada di dalam kapal yang akan dipulangkan pada Rabu (19/2) tidak membawa virus tersebut," ucap Murphy kepada Nine News Australia, yang merupakan afiliasi CNN.

"Warga Australia yang telah dikarantina selama 12 hari terakhir, kebanyakan dari mereka telah melakukan semua hal yang diminta untuk dilakukan dan mereka mungkin bertanya-tanya mengapa kami memberlakukan persyaratan tambahan ini," imbuhnya.

PM Morrison berterima kasih kepada maskapai Australia, Qantas, yang setuju untuk mengoperasikan penerbangan evakuasi dari dan ke Jepang ini. Sejauh ini, otoritas Australia telah mengonfirmasi 14 kasus virus corona di wilayahnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads