Longsoran dengan skala kecil dari tebing setinggi 15 meter di pinggir ruas Jalan Tol Cipularang KM 118+600, masih terus terjadi terutama saat hujan deras mengguyur.
Berdasarkan pantauan di lokasi longsor, Kampung Hegarmanah, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Senin (17/2/2020) siang, terlihat ada tanah yang berjatuhan dari titik longsor.
Menurut S. Rahmat, warga Kampung Hegarmanah, RT 03/04, longsoran tersebut terus terjadi sejak kejadian pertama pada Selasa (11/2/2020) lalu. Sedangkan pada Senin pukul 09.00 WIB, ia sempat melihat ada longsoran dengan skala cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Longsoran itu sebetulnya enggak berhenti dari kejadian awal, apalagi tadi pagi jam 9 itu cukup besar. Sampai-sampai terpal penutup sepanjang 10 meter ikut tertimbun di bawahnya," ujar S. Rahmat saat ditemui di kediamannya.
Posisi rumah Rahmat yang berada paling dekat dengan lokasi longsor, membuatnya selalu waspada dan rutin memantau pergerakan tanah di titik longsor, terutama ketika hujan turun.
"Sebelumnya kan jarak antara longsor ke jalan tol itu hanya 7 meter. Sekarang mungkin hanya sisa 5 meter, karena terus ada pengikisan akibat longsor," jelasnya.
Kekhawatiran lainnya adalah air dari genangan yang ada di seberang tol mengalir ke lahan sawah yang tertimbun tanah longsor sehingga kembali bergerak mendekati permukiman.
"Rawan kalau saluran yang mengalir ke warga ini tersumbat material longsor. Nanti airnya masuk ke sawah dan menyebabkan pergerakan tanah sawah. Bisa-bisa menimbun rumah saya, karena jaraknya ini hanya 1 meter," ujar dia
(mud/mud)