.webp)
Agung Budi Wibowo (18), pemuda di Purworejo, Jawa Tengah sukses bikin robot penjual telur dadar mini. Ternyata sosok ibu jadi inspirasinya membuat robot tersebut.
Robot yang diberi nama 'Egg Filling Robot' itu berfungsi otomatis menuangkan telur ke dalam wajan telur dadar mini. Ide itu dia temukan saat melihat ibunya, Praptining Utami (55) yang menderita sakit mata kerepotan saat menuangkan telur tersebut.
"Awalnya karena lihat ibu jualan, karena ibu punya penyakit di mata, akhirnya kalau nuangin adonan telurnya harus dekat dengan wajan yang panas. Lihat ibu gitu saya juga nggak tega," kata Agung saat ditemui detikcom di rumahnya, di Desa Kledung Karangdalem, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, Sabtu (15/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi saya dulu masih sekolah jadi nggak bisa bantu ibu, akhirnya saya ada rencana bikin robot ini," sambungnya.
 Ibu Agung saat membuat telur dadar mini Foto: (Rinto Heksantoro/detikcom) |
Agung mengaku belajar secara otodidak untuk merangkai robot tersebut. Pemuda lulusan SMK jurusan Teknik Kendaraan Ringan itu mengaku belajar membuat robot dan sejenisnya dari YouTube.
"Ya itu dari awal saya belajar dari YouTube sama Google. Itu awalnya kan belajar cara kerja motor servonya, mikrokontroler nya. Jadi nggak langsung fokus di robotnya dulu," jelasnya.
Agung mengaku butuh modal Rp 1,5 juta untuk membuat robot pembuat telur dadar mininya itu. Robot buatannya itu menggunakan daya baterai 4,2 volt sebanyak dua buah. Kekuatan baterai ini mampu bertahan untuk berjualan selama dua minggu dan bisa di-charge ulang.
"Komponen casing-nya dari akrilik, motor penggerak lengan robot pakai motor servo. Pompa, selang, dan microcontroller untuk mengatur pergerakan robotnya," terangnya.
Simak Video "Atraksi Robot Damkar Rp 30-an Miliar Milik Pemprov DKI"
Meski baru membuat satu robot pembuat telur dadar mini untuk ibunya saja, Agung mengaku siap membantu orang-orang yang memiliki keterbatasan jika ingin membuat robot lain. Agung punya mimpi membuat robot yang bisa memudahkan pekerjaan manusia.
"Cuma untuk ibu aja, dan kalau ada orang-orang yang memiliki keterbatasan saya siap membantu tapi kalau produksi massal nggak. Niat bikin alat ini untuk membantu pekerjaan manusia bukan menggantikan pekerjaan manusia," tuturnya.
