Lima orang warga di periksa untuk dijadikan sampel setelah ditemukan paparan radioaktif di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan (Tangsel). Pemeriksaan itu akan dilakukan bergantian oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
"Warga yang akan diperiksa akan didata dulu, supaya nanti bergantian karena terbatasnya fasilitas Batan. Kita akan ambil sample 5 orang warga dulu," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan kepada detikcom, Jumat (14/2/2020) malam.
Indra mengatakan, paparan radio aktif yang berlebihan bisa membuat seseorang mengalami kemandulan dan kanker. Namun dampak kesehatan itu tak langsung dapat terlihat dan dirasakan dalam kurun waktu singkat.
"Cuma kan efeknya sifatnya tidak spontan, itu yang malah jadi bahaya karena aware kita terhadap radiasi, beda dengan terbakar, udah gitu dia tidak berbau, tidak berasa, membuat kita tidak bisa deteksi ada paparan radiasi berlebihan di sekitar kita kecuali menggunakan alat," ucap Indra.
Sebelumya, Bapeten melakukan uji fungsi pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (Mobil RDMS-MONA) dengan memantau radioaktivitas lingkungan di area Jabodetabek. Pada Januari 2020, Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga Wujud Proyek Perumahan Fiktif Syariah yang Catut Nama Yusuf Mansur :
Awalnya ditemukan paparan radiasi yang menunjukkan nilai normal. Namun, dalam pemantauan selanjutnya, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan Perumahan Batan Indah.
"Ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli Blok J," Indra dalam keterangan resmi.