DPRD Kota Medan mengaku setuju dengan ide Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk 'menyulap' kawasan Kesawan menjadi seperti Malioboro di Yogyakarta. Namun, Pemko diminta tak salah konsep agar kawasan Kesawan nantinya tak sepi pengunjung.
"Kita harus mendukung untuk wisata kuliner ya. Apalagi Kesawan itu kota tua ya. Banyak gedung-gedung heritage di situ. Itu langkah yang tepat menjadikan wisata kuliner malam. Tinggal, polanya dibuat pengunjung supaya ramai," kata Wakil Ketua DPRD Kota Medan Ihwan Ritonga, Jumat (14/2/2020).
Dia kemudian menyinggung soal Kesawan Square yang sempat sepi hingga akhirnya tak lagi digelar. Dia berharap kejadian yang sama tak terulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin konsepnya yang kurang pas beberapa tahun yang lalu. Ada mungkin yang tidak sesuai, kalau dulu kan kita dengar itu ditutup (jalan) sore sampai jam sekian tapi kurang diminati pengunjung pada saat itu," tuturnya.
Politikus Gerindra ini mencontohkan sejumlah kawasan wisata yang dinilainya banyak gedung tua, seperti Braga di Bandung. Dia berharap kawasan Kesawan bisa dikelola dengan baik.
"Bandung itu Braga, Yogya itu ada Malioboro. Kita harus juga dibuat seperti itu dan bukan hanya di jalan besar di Kesawan itu. Bisa saja masuk ke belakang beberapa jalan kecil itu," ujar Ihwan.
Pemko Medan sebelumnya ingin membuat lokasi wisata malam untuk warga berkumpul mencicipi kuliner sembari menikmati suasana kota. Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, untuk merealisasi hal tersebut, Pemko akan melakukan penataan di kawasan Kesawan seperti Malioboro, Yogyakarta.
"Kota Medan juga nantinya memiliki wisata malam layaknya Kota Yogyakarta tepatnya di Jalan Malioboro. Masyarakat juga akan dapat mencicipi kuliner sambil menikmati suasana Kota Medan di malam hari," ujar Akhyar, Kamis (13/2).
Simak Dulu "Malioboro Bebas Rokok Mulai Maret 2020"
(haf/gbr)