AS Kecewa Atas Kurangnya Transparansi China Terkait Wabah Corona

AS Kecewa Atas Kurangnya Transparansi China Terkait Wabah Corona

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 14 Feb 2020 13:19 WIB
Libur Tahun Baru Imlek telah berakhir sejak Senin (10/2) lalu. Warga mulai kembali ke Beijing dengan kenakan masker dan alat pelindung guna cegah virus corona.
Warga China memakai pakaian pelindung dan masker saat bepergian di tengah wabah virus corona (AP Photo/Andy Wong)
Washington DC -

Otoritas Amerika Serikat (AS) menyatakan kekecewaan atas kurangnya transparansi dari China terkait penanganan wabah virus corona. Padahal sebelumnya Presiden AS Donald Trump memuji-muji China.

Seperti dilansir AFP, Jumat (14/2/2020), ungkapan kekecewaan terhadap China ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Gedung Putih pada Kamis (13/2) waktu setempat.

"Kami sedikit kecewa bahwa kami belum diajak terlibat dan kami sedikit kecewa dengan kurangnya transparansi dari pihak China," ujar Larry Kudlow selaku Direktur Dewan Ekonomi untuk Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu, Trump memuji Presiden China, Xi Jinping, atas respons pemerintah China dalam menghadapi wabah virus corona. Namun Kudlow menyebut pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab kini memuncak dan tidak ada tanda-tanda soal kerja sama yang dijanjikan China.

"Presiden Xi memastikan kepada Presiden Trump bahwa China akan selalu ada dan akan ada keterbukaan, mereka akan menerima bantuan kita," sebut Kudlow.

ADVERTISEMENT

"Kami lebih dari bersedia untuk bekerja bersama PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) dalam hal ini dan mereka tidak mengizinkan kita. Saya tidak tahu apa motif mereka. Saya tahu bahwa ada lebih banyak orang yang menderita di sana," imbuhnya.

"Apakah Politburo sungguh-sungguh jujur dengan kita?" tanya Kudlow, merujuk pada lembaga kepemimpinan tertinggi Partai Komunis China.

Simak Video "PM Kamboja Sambut Kapal Pesiar yang Ditolak Karena Geger Corona"

[Gambas:Video 20detik]

Lebih lanjut, Kudlow memprediksi bahwa dampak ekonomi akan 'cukup minimal' bagi AS, namun dia mengakui adanya kekhawatiran atas virus corona yang memicu 'ketidakpastian'.

"Jika kita tidak mendapatkan informasi yang baik dari China, sangat sulit bagi kita untuk membuat penilaian yang layak," tandasnya.

Pada akhir Januari lalu, Trump melontarkan pujian dan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Xi terkait penanganan virus corona. "China telah bekerja sangat keras untuk menangani virus corona. Amerika Serikat sangat menghargai upaya dan transparansi mereka (China-red). Semuanya akan berhasil dengan baik," ucap Trump dalam kicauan via Twitter saat itu. "Secara khusus, atas nama rakyat Amerika, saya ingin berterima kasih pada Presiden Xi," imbuhnya.

Beberapa waktu lalu, Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga melontarkan pujian untuk respons China terhadap wabah virus corona. Tedros juga berterima kasih pada China karena telah mengidentifikasi virus ini dalam waktu singkat dan langsung membagi informasi tersebut ke dunia.

"China sepenuhnya berkomitmen pada transparansi, baik secara internal maupun eksternal, dan telah setuju untuk bekerja sama dengan negara-negara lain yang membutuhkan dukungan," ucap Tedros saat itu. "Tingkat komitmen (kepemimpinan) di China luar biasa; saya akan memuji China lagi dan lagi, karena tindakannya benar-benar membantu mengurangi penyebaran virus corona baru ke negara lain ... kita mengatakan yang sebenarnya dan itulah yang sebenarnya," tandasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads