Taktik Gubsu Edy Hentikan Polemik Musnahkan Babi

Round-Up

Taktik Gubsu Edy Hentikan Polemik Musnahkan Babi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Feb 2020 07:57 WIB
Ahmad Arfah Lubis-detikcom/ Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Foto: Ahmad Arfah Lubis-detikcom/ Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
Jakarta -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi memaparkan isu pemusnahan babi yang menimbulkan polemik masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Edy menegaskan dirinya tidak berencana memusnahkan babi meski wabah African Swine Fever (ASF) terjadi di Sumut.


"Mulai tanggal 25 September 2019, babi itu terbuang di sungai, di jalan. Di situlah pertama sekali saya kumpulkan semua OPD. Rapatlah kami. Mencari kenapa babi mendadak begitu mati," ujar Edy saat bertemu dengan pimpinan DPRD Sumut, Kamis (13/2/2020).

Usai mendapati banyak babi yang mati, Edy lalu menyampaikan peristiwa itu kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian. Edy mengaku, saat itu dia belum mengetahui bahwa kematian babi karena wabah ASF. Dia pun meminta agar babi yang mati dikubur, bukan dibuang sembarangan.


"Kemudian dibentuklah tim ahli untuk mengecek, ternyata bukan Hog Cholera, tetapi ASF. Pernah terjadi di Taiwan dan belum ada obatnya," katanya.

Edy mengaku ada yang menawarkan kepadanya untuk dilakukan pemusnahan babi, namun ia menolak. Menurutnya virus ASF ini hanya menjangkit babi, tidak kepada manusia. Sehingga tidak perlu dilakukan pemusnahan.

"Pada saat ada flu burung, kenapa seluruh ayam dan burung dimusnahkan. Di situ dijawab ahli, flu burung menjangkit manusia. Virus babi ini tidak menjangkit ke yang lain. Sehingga babi dilarang untuk dimusnahkan," paparnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Isu pemusnahan babi tersebut sempat membuat sejumlah pihak panas dan angkat suara. Unjuk rasa tolak pemusnahan babi pun terjadi di depan gedung DPRD Sumatera Utara pada Senin (10/2) kemarin.

Massa yang berdemo membawa spanduk bertuliskan 'Gerakan aksi damai non politik #savebabi. Tolak pemusnahan babi di Sumatera Utara'. Mereka juga menggelar orasi dan bernyanyi.

"Save babi, save babi," ujar orator di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (10/2).

ADVERTISEMENT

Tonton juga video Gubernur Edy Sebut Wabah Demam Babi Afrika Melanda Sumut:



Di tempat lain, sejumlah orang dari Forum Umat Islam (FUI) berjaga di sekitar kantor Gubernur Sumut (Gubsu) Jalan Diponegoro Medan. Massa 'bersiaga' karena adanya unjuk rasa 'save babi'.

Ketum FUI Sumut, Indra Suheri mengatakan, anggotanya ikut mengawal demo 'save babi'. Dia menyebut demo ini diduga dilatarbelakangi fitnah terhadap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

"Mereka mengopinikan tudingan besar berupa fitnah. Fitnah itu seakan akan menjadi opini publik padahal itu murni fitnah keji, mengutip statement Gubernur yang tidak pernah dikatakan seakan-akan Gubernur akan menghabisi semua ternak babi yang ada di Sumatera Utara," ujar Indra kepada wartawan, Senin (10/2).



Isu pemusnahan babi itu membuat Wakil Ketua DPRD Sumut angkat bicara. Dia pasang badan terkait tudingan terhadap Gubsu Edy.

"Tidak benar ada Gubernur mengeluarkan pernyataan akan memusnahkan seluruh babi di Sumatera Utara," kata Wakil Ketua DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra Harun Mustafa Nasution, Selasa (11/2).

Harun menduga ada pihak yang sengaja mempelesetkan ucapan Edy soal penanganan wabah kolera yang menyebabkan ribuan babi mati. Harun mengatakan pihak yang mempelesetkan omongan Edy itu ingin membuat adu domba.

"Itulah yang dipelesetkan pihak tertentu dengan tujuan adu domba," ujarnya.

Untuk menyudahi polemik itu, Gubsu Edy akhirnya menemui pimpinan DPRD Sumut,pada Kamis (13/2) kemarin. Edy menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pemusnahan terhadap babi.

Halaman 2 dari 2
(lir/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads