Kematian Pria-Wanita di Hotel, Jasadnya Bertumpuk dan Ada Pil Misterius

Round-Up

Kematian Pria-Wanita di Hotel, Jasadnya Bertumpuk dan Ada Pil Misterius

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 12 Feb 2020 22:41 WIB
Hotel TKP pria-wanita meninggal di Baturraden, Rabu (12/2/2020).
Hotel TKP pria-wanita meninggal di Baturraden, Banyumas, Rabu (12/2/2020). (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas -

Pria dan wanita bukan pasangan suami istri (pasutri), MA (54) dan Y (46) yang meninggal dalam kamar hotel di Baturraden, Banyumas ditemukan dalam kondisi bertumpuk. Polisi menemukan pil dan minuman energi di TKP.

"Kondisinya memang sudah selesai mandi, dari posisinya laki-lakinya pakai sarung dan baju koko, tapi tidak menggunakan pakaian dalam. Perempuan pakai daster tipis tapi tidak menggunakan dalaman," papar Kasat Reskrim Polresta Banyumas AKP Berry kepada detikcom, Rabu (12/2/2020).

"Posisi saat ditemukan, untuk yang perempuan berada di atas dan yang laki-laki berada di bawah. Bertumpuk," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Saat olah TKP, polisi menemukan pil dan minuman penambah stamina. Polisi belum bisa memastikan apakah pil tersebut merupakan obat kuat. Untuk memastikannya, pil itu dikirim ke labfor Polda Jateng di Semarang agar bisa diidentifikasi kandungannya.

"Jadi pada saat olah TKP kita menemukan ada tiga butir pil kemudian ada cairan (menyebut merek minuman penambah stamina dan energi). Jadi hari ini rencana kita ajukan ke laboratorium forensik untuk menguji senyawanya itu apakah yang sesuai dengan yang ada di lambungnya jenazah itu," ujarnya.

Mayat keduanya ditemukan oleh petugas hotel pada Selasa (11/2) sekitar pukul 13.30 WIB. Petugas hotel terpaksa membuka pintu kamar korban karena tak ada respons saat dia mengetuk pintu berkali-kali.

Dari KTP korban diketahui pasangan ini berasal dari Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun dipastikan MA dan Y bukan pasutri.

"Pihak keluarga juga kaget setelah mengetahui informasi yang kita sampaikan karena keduanya berasal dari wilayah Jakarta dan tidak ada hubungan keluarga juga," kata Berry.

Berdasarkan keterangan saksi, keduanya datang dan memesan kamar di hotel pada Senin (10/2) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Keduanya datang menggunakan mobil bernopol B 2749 SIH.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan Unit Indentifikasi Polresta Banyumas tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh kedua korban. Keduanya juga diduga tewas sekitar enam jam sebelum ditemukan.

"Diduga korban telah meninggal lebih dari enam jam, tetapi untuk penyebab kematian belum bisa diketahui harus dilakukan autopsi. Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Di mulut korban laki-laki dari telinga mengeluarkan darah, sedangkan untuk korban perempuan dari mulut mengeluarkan cairan warna kuning," urai Berry.

Jenazah keduanya lalu dibawa ke RS Margono Soekarjo untuk autopsi. Dari hasil pemeriksaan diketahui keduanya meninggal akibat serangan jantung dampak minuman yang dikonsumsi sebelumnya.

"Setelah autopsi, kita melaksanakan gelar dengan tim dokter yang melaksanakan (autopsi). Dimungkinkan, dari hasil autopsi, penyebab meninggalnya itu ada semacam serangan jantung yang dipicu oleh semacam zat kimia atau minuman yang sebelumnya dikonsumsi oleh keduanya," kata Berry.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads