Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa sempat berseteru di Kongres IV PAN tahun 2015. Zulhas dan Hatta sama-sama berebut kursi Ketum PAN periode 2015-2020. Tapi kini Zulhas-Hatta yang dulu berlawanan sudah menjadi kawan di Kongres V. Bagimana kisahnya?
Mundur lima tahun ke belakang, perang dingin antara Zulhas dan Hatta Rajasa sempat terjadi. Pada pemilihan Ketum PAN di Kongres IV itu, Hatta Rajasa diserang Amien Rais yang mendukung Zulhas.
Amien menyerang dengan mengungkap kebohongan di mana ketika itu Hatta yang mengaku bertemu dengan elite Koalisi Merah Putih (KMP), namun nyatanya justru bertemu parpol Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Jokowi. Amien meletupkan serangan di pembukaan kongres PAN IV.
"Saya mau meluruskan satu hal. Saya jamin tanggal 30 September malam hari, di sebuah kantor DPP partai menengah terjadi rapat harian. Sang ketum katakan akan menemui teman-teman KMP," kata Amien saat berpidato di pembukaan Kongres IV PAN di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015).
"Sejam kemudian di detikcom, ketum bukan temui KMP tapi ketemu Paloh bertemu Jokowi. Siapa ketum itu saya lupa namanya," sambung Ketua MPP PAN itu.
Baca juga: Hatta Rajasa Comeback! |
Amien lantas menegaskan bahwa tak boleh ada kebohongan di PAN. Sebuah tamparan keras bagi Hatta Rajasa.
"Kita lurus jangan bohong, apa adanya. Insyaallah PAN maju," begitu sindiran tajam Amien Rais. Hatta yang disindir tajam pun hanya diam terpaku.
Ketika itu, Amien yang membacking Zulhas supaya terpilih jadi Ketum PAN. Alasannya sederharana, regenerasi. Karena itu pula Amien mengurungkan niat maju di Kongres dan mendukung Zulhas.
Hatta tak gentar. Asanya untuk menduduki kursi Ketum dua periode digas hingga menjelang hari penentuan. Hatta dan Amien pun saling 'serang'. Hatta mengungkap ternyata Amien Rais juga jadi ketum PAN dua periode. Sehingga menurutnya tak ada alasan bagi Amien melarang orang lain jadi ketum PAN dua periode.
"Sebetulnya kalau dari periodisasi ada lima periode. Pertama periode 1998-2000 itu ketua umumnya Pak Amien Rais, kedua periode 2000-2005 Pak Amien Rais ketua umumnya, kemudian 2005-2010 Pak Sutrisno Bachir, kemudian 2010-2015 saya dan sekarang ini kongres lagi, itu kalau kita bicara periodisasi," kata Hatta kepada wartawan di arena Kongres IV PAN di Hotel Westin Nusa Dua Bali, Sabtu (28/2/2015).
Lagi pula, kata Hatta, tak ada aturan yang dilanggar dalam AD/ART jika kembali maju sebagai Ketum. Meski demikian, Hatta tetap menghormati Amien Rais sebagai senior partai berlambang matahari terbit itu.
"Pak Amien seorang tokoh dan selalu jadi tokoh buat kami. Beliau tokoh reformasi dan pendiri partai kami, bersama saya juga sama-sama mendirikan partai oleh karena itu Pak Amien tetap kami hormati sebagai tokoh partai tokoh bangsa dan tidak akan pernah kami lepas menghormati beliau," tegasnya kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi Ketum PAN Lagi, Zulhas: Ini Baru Awal Perjuangan: