Zulhas-Hatta Rajasa, Dulu Lawan Sekarang Kawan

Round-UP

Zulhas-Hatta Rajasa, Dulu Lawan Sekarang Kawan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 12 Feb 2020 09:00 WIB
Zulkifli Hasan (Zulhas) terpilih kembali menjadi Ketua Umum PAN. Zulhas mengungguli kandidat lain yaitu Mulfachri dan Dradjad.
Zulkifli Hasan Kembali Pimpin PAN. (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta -

Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa sempat berseteru di Kongres IV PAN tahun 2015. Zulhas dan Hatta sama-sama berebut kursi Ketum PAN periode 2015-2020. Tapi kini Zulhas-Hatta yang dulu berlawanan sudah menjadi kawan di Kongres V. Bagimana kisahnya?

Mundur lima tahun ke belakang, perang dingin antara Zulhas dan Hatta Rajasa sempat terjadi. Pada pemilihan Ketum PAN di Kongres IV itu, Hatta Rajasa diserang Amien Rais yang mendukung Zulhas.

Amien menyerang dengan mengungkap kebohongan di mana ketika itu Hatta yang mengaku bertemu dengan elite Koalisi Merah Putih (KMP), namun nyatanya justru bertemu parpol Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Jokowi. Amien meletupkan serangan di pembukaan kongres PAN IV.

"Saya mau meluruskan satu hal. Saya jamin tanggal 30 September malam hari, di sebuah kantor DPP partai menengah terjadi rapat harian. Sang ketum katakan akan menemui teman-teman KMP," kata Amien saat berpidato di pembukaan Kongres IV PAN di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015).

"Sejam kemudian di detikcom, ketum bukan temui KMP tapi ketemu Paloh bertemu Jokowi. Siapa ketum itu saya lupa namanya," sambung Ketua MPP PAN itu.



Amien lantas menegaskan bahwa tak boleh ada kebohongan di PAN. Sebuah tamparan keras bagi Hatta Rajasa.

"Kita lurus jangan bohong, apa adanya. Insyaallah PAN maju," begitu sindiran tajam Amien Rais. Hatta yang disindir tajam pun hanya diam terpaku.

Ketika itu, Amien yang membacking Zulhas supaya terpilih jadi Ketum PAN. Alasannya sederharana, regenerasi. Karena itu pula Amien mengurungkan niat maju di Kongres dan mendukung Zulhas.

Hatta tak gentar. Asanya untuk menduduki kursi Ketum dua periode digas hingga menjelang hari penentuan. Hatta dan Amien pun saling 'serang'. Hatta mengungkap ternyata Amien Rais juga jadi ketum PAN dua periode. Sehingga menurutnya tak ada alasan bagi Amien melarang orang lain jadi ketum PAN dua periode.

"Sebetulnya kalau dari periodisasi ada lima periode. Pertama periode 1998-2000 itu ketua umumnya Pak Amien Rais, kedua periode 2000-2005 Pak Amien Rais ketua umumnya, kemudian 2005-2010 Pak Sutrisno Bachir, kemudian 2010-2015 saya dan sekarang ini kongres lagi, itu kalau kita bicara periodisasi," kata Hatta kepada wartawan di arena Kongres IV PAN di Hotel Westin Nusa Dua Bali, Sabtu (28/2/2015).



Lagi pula, kata Hatta, tak ada aturan yang dilanggar dalam AD/ART jika kembali maju sebagai Ketum. Meski demikian, Hatta tetap menghormati Amien Rais sebagai senior partai berlambang matahari terbit itu.

"Pak Amien seorang tokoh dan selalu jadi tokoh buat kami. Beliau tokoh reformasi dan pendiri partai kami, bersama saya juga sama-sama mendirikan partai oleh karena itu Pak Amien tetap kami hormati sebagai tokoh partai tokoh bangsa dan tidak akan pernah kami lepas menghormati beliau," tegasnya kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Jadi Ketum PAN Lagi, Zulhas: Ini Baru Awal Perjuangan:



Persaingan Hatta Rajasa dan Zulhas kala itu panas. Internal PAN memanas setelah kedua kubu beradu kekuatan di wilayah Indonesia Timur, pada waktu yang bersamaan. Hatta menggelar konsolidasi di Manado dan Zulkifli di Lombok.

Amien Rais yang menjabat Ketua MPP PAN ketika itu masuk dalam konsolidasi tim pemenangan Zulhas, sementara sejumlah elite PAN seperti Waketum Dradjat Wibowo, Ketua DPP Tjatur Sapto Edy hadir ke konsolidasi tim pemenangan Hatta Rajasa.


Isu money politic menggunung. Sejumlah pengurus DPD PAN yang hadir di Lombok memang sempat memberikan testimoni ditawari sejumlah uang sampai sebesar Rp 50 juta untuk merapat ke Manado, namun mereka menolak. Namun, isu money politic ini tapi tak terlacak.

Hasil Kongres IV itu sendiri Hatta Rajasa kalah. Zulkifli memperoleh 292 suara sementara Hatta hanya mendapat 286 suara. Sebanyak 4 surat suara dinyatakan rusak.

Lima tahun berikutnya di Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Hatta berkawan dengan Zulhas. Keduanya mengutarakan sama-sama ingin memajukan partai.

Dalam kontestasi untuk kepemimpinan periode 2020-2025 ini, Zulhas berhadapan dengan dua caketum, setelah Asman Abnur mundur. Zulhas berhadapan dengan Mulfahcri Harahap dan Dradjad Wibowo.



Sama halnya dengan Kongres sebelumnya, tahun ini juga pemilihan caketum berlangsung panas. Peristiwa 'kursi terbang' sempat terjadi beberapa jam sebelum pemungutan suara. Amien Rais kali ini tak lagi di belakang Zulhas. Dia menjagokan Mulfahcri.

Hasilnya, Zulhas kembali terpilih. Zulhas satu-satunya kader yang berhasil menduduki kursi Ketum PAN dua periode. Zulhas pun langsung meminta Hatta Rajasa sebagai Ketua Majelis Pertimbangan (MPP).

"Saya minta Pak Hatta Rajasa jadi Ketua MPP. Saudara-saudara, setuju tidak?" kata Zulhas dalam rapat pleno Kongres PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).

Para peserta kongres pun serempak menjawab setuju. Pimpinan rapat pleno, Totok Daryanto, lalu mengetuk palu sebagai tanda pengesahan Hatta sebagai Ketua MPP.

Hatta kemudian dipersilakan menyampaikan sambutannya. Selaku Ketua MPP PAN periode 2020-2025, Hatta menargetkan PAN masuk 3 besar perolehan suara terbanyak dalam Pemilu 2024.

"Insyaallah kita kompak ke depan membesarkan partai ini. Kita targetkan insyaallah di 2024 tiga besar partai kita," kata Hatta dalam sambutannya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads