Anti Baper Baper Club! PDIP-Gerindra CLBK di Pilkada

Anti Baper Baper Club! PDIP-Gerindra CLBK di Pilkada

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 11 Feb 2020 14:50 WIB
Prabowo Ahok Jokowi
Foto: Prabowo saat mendukung Jokowi dan Ahok di Pilkada DKI Jakarta (Ari Saputra)
Jakarta -

PDIP dan Partai Gerindra yang sempat bersaing panas di pilpres, kini bersama lagi di ajang pilkada. Dinamika hubungan kedua partai ini sekaligus membuktikan bahwa tidak ada istilah 'bawa perasaan (baper)' dalam dunia politik.

Sebagaimana kita ketahui, PDIP dan Gerindra pernah berkoalisi pada tahun 2009. Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri pernah berduet di Pilpres 2009 silam.


Namun kala itu pasangan yang dikenal dengan tagline 'Mega Pro' ini hanya meraih 26,79 persen suara. Masih mengungguli duet Jusuf Kalla-Wiranto (12,41%), namun harus mengakui kemenangan telak Susilo Bambang Yudhoyono yang mengamankan masa jabatan keduanya dengan satu putaran setelah mengantongi 60,80% suara.

PDIP-Gerindra masih terus bersama. Yakni ketika Prabowo mendukung penuh Basuki Tjahja Purnama (Ahok) berpasangan dengan Jokowi untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Prabowo bahkan rela turun gunung mau menemani Jokowi-Ahok untuk mendaftarkan diri menjadi cagub-cawagub DKI Jakarta. Jokowi-Ahok akhirnya menang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Simak Video "GNPF soal Hubungan dengan Prabowo: Sudah Selesai"

[Gambas:Video 20detik]




Mendekati Pilpres 2014 silam drama kekalahan di masa lalu mulai terungkap. Sejumlah elite PDIP menyebut kekalahan Mega-Prabowo kala itu lantaran ketum Gerindra itu tak mau mengeluarkan logistik, meski kekayaannya kala itu hampir Rp 2 triliun. Pernyataan ini terlontar kala itu karena Gerindra menagih komitmen Megawati mendukung Prabowo di Pilpres 2014 yang ternyata diingkari.

Mega dan Prabowo menandatangani perjanjian sebelum keduanya resmi maju di Pilpres 2004 lalu. Naskah yang dirumuskan di Batu Tulis, Bogor, itu berisi kesepakatan antara dua pihak, yakni Megawati dan Prabowo. Dalam kesepakatan ini Prabowo meminta agar diberi keleluasaan mengatur ekonomi Indonesia dan menunjuk 10 orang menteri terkait.


Sementara Megawati juga menyatakan bahwa akan mendukung pencapresan Prabowo di Pilpres 2014 ini. Alih-alih mendukung Prabowo, Megawati justru mengusung Jokowi yang saat itu popularitasnya sedang moncer. Hubungan PDIP-Gerindra pun merenggang, apalagi setelah Jokowi terpilih jadi Presiden. Gerindra bersama PKS pun jadi 'sahabat' oposisi bahkan keduanya selalu mengagungkan sebagai koalisi permanen.

Dalam Pilpres 2019, ternyata jarak renggang antara PDIP dan Gerindra itu masih terbentang lebar. Jokowi kembali diusung oleh PDIP. Sedangkan Gerindra kembali mengusung Prabowo. Persaingan dalam Pilpres 2019 pun sangat panas. Akhirnya, Jokowi kembali terpilih menjadi Presiden.

Kendati begitu, perlahan-lahan drama panas persaingan antara PDIP dan Gerindra ini mulai mendingin. Puncaknya, yakni ketika Prabowo menemui Megawati di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Prabowo mencicipi nasi goreng buatan Megawati, yang rasanya diakuinya sangat luar biasa.

"Tadi Ibu Mega memenuhi janjinya memasak nasi goreng untuk kami. Luar biasa nasi gorengnya, saya sampai nambah, padahal beliau sudah ingatkan saya suruh diet," kata Prabowo membuka jumpa pers di kediaman Megawati, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Megawati pun senang dengan kunjungan Prabowo. Dia menyebut itu sebagai politik nasi goreng. "Beliau katakan nasi goreng yang saya buat enak, katanya.... 'Tapi ternyata setelah dibuktikan memang enak ya, sering-sering diundang, ya, Bu, untuk makan nasi goreng.' Perempuan pemimpin politik ada bagian yang sangat mudah meluluhkan hati laki-laki, itu namanya politik nasi goreng," ujar Megawati.


Nasi goreng buatan Megawati seolah jadi pembuka jalan bagi cinta 'PDIP-Gerindra' untuk bersemi kembali. Betul saja, tanpa sungkan-sungkan lagi, Gerindra mulai menyerukan dukungannya pada calon-calon kepala daerah yang dekat dengan PDIP.

Pada Desember 2019 lalu, Prabowo bertemu dengan Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah dan menantu Jokowi, Bobby Nasution. Keduanya merupakan orang yang dekat dengan PDIP. Secara tak langsung, Prabowo sudah menyampaikan dukungan untuk keduanya, yakni Azizah di Pilkada Tangsel dan Bobby di Pilwalkot Medan.


Gerindra Sumatera Utara (Sumut) sendiri menyatakan penentuan Bobby sebagai cawalkot Medan tinggal menunggu waktu. Soalnya, Bobby adalah rekomendasi langsung dari Prabowo.


Tak sampai di situ saja. Prabowo juga telah memberi arahan ke partainya agar mendukung putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pilwalkot Solo. Gibran merupakan kader PDIP.

"Ya kalau soal dukung mendukung ya kami juga sudah ada arahan (dari Prabowo) untuk mendukung (Gibran)," kata Waketum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Dukungan Gerindra untuk calon-calon yang dekat dengan PDIP dan kader PDIP, seolah menunjukkan koalisi yang lentur dan cair. Sekali lagi, tidak ada baper dalam politik.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads