Wafatnya Bu Tumini meninggalkan duka bagi pencinta kuliner mi ayam di Yogyakarta. Tak banyak yang tahu sosoknya meski mi ayam racikannya sudah melegenda.
Dari foto yang diperoleh detikcom dari anak pertamanya, Eko Supriyanto (41), Bu Tumini tampak sebagai sosok yang sederhana. Di foto pertama, Bu Tumini berfoto bersama Eko. Perempuan berkacamata itu mengenakan daster sederhana dan berpose santai.
Di foto selanjutnya, Bu Tumini tampak mengenakan kerudung abu-abu. Dia berfoto di dalam mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Eko mengatakan terakhir kali bertemu dengan ibunya itu pada hari Minggu (2/2) di salah satu rumah Tumini, Dusun Demangan Kopen, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat itu ia sempat menanyakan kondisi Tumini.
"Pas ketemu hari Minggu itu tidak bilang apa-apa, biasa, saya sungkem, ngobrol dan saya tanya 'sehat Mak?' dan dijawab 'sehat'," kata Eko saat ditemui di rumah Tumini, Dusun Sawahan 5, Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Senin (10/2).
Eko mengaku tidak setiap hari dapat bercengkerama langsung dengan ibunya karena ia juga membuka usaha mi ayam di selatan Pasar Sleman. Namun Eko mengaku kerap mengunjungi ibunya.
![]() |
Selanjutnya, Eko menuturkan semula hendak mengunjungi kembali ibunya pada Jumat (7/2) siang. Namun rencananya batal hingga akhirnya dia mendapatkan kabar ibunya meninggal pada malam hari itu.
Bu Tumini memiliki lima anak. Selama ini anak keduanya-lah yang sehari-hari membantu Bu Tumini mengelola warung mi ayam di warung yang terletak di sebelah utara Terminal Giwangan.
Sedangkan anak ketiga Bu Tumini membuka usaha mi ayam di selatan ring road Giwangan dan Jalan Gejayan.
"Kalau yang anak nomor 4 dan 5 buat usaha sendiri, tapi bukan mi ayam. Jadi besok (yang mengelola mi ayam Tumini Giwangan) ya yang buka adik saya yang itu (anak kedua Tumini)," ujarnya.