Seorang warga Jepang yang diduga (suspect) terinfeksi virus corona telah meninggal di rumah sakit di Wuhan, kota di China yang menjadi pusat wabah virus corona.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pernyataan hari ini seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/2/2020).
Dalam pernyataannya, kementerian menyebutkan bahwa pria berumur 60-an tahun itu telah dirawat di rumah sakit sejak 22 Januari karena mengalami pneumonia parah. Pihak rumah sakit telah melaporkan kematiannya ke Kedutaan Jepang di China.
Otoritas medis China menyatakan bahwa warga Jepang itu sangat mungkin telah terinfeksi virus corona namun "sulit untuk membuat penilaian yang pasti," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang. Disebutkan kementerian bahwa otoritas China menyatakan penyebab kematian pria tersebut adalah pneumonia.
Menurut pihak rumah sakit di Wuhan seperti dilaporkan media Kyodo News, pihaknya telah melakukan tes virus corona terhadap warga Jepang itu, namun tidak bisa menyimpulkan apakah dia terinfeksi coronavirus yang mematikan itu.
Simak Video "Dokter yang Kabarkan Virus Corona Wuhan Meninggal Dunia"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika memang terkonfirmasi terinfeksi corona, maka pria tersebut akan menjadi warga Jepang pertama yang tewas akibat keganasan virus corona yang tengah mewabah.
Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan bahwa hingga Jumat (7/2) tengah malam waktu setempat, sudah 722 orang meninggal akibat virus corona di negara tersebut dan lebih dari 34 ribu orang terinfeksi virus mematikan tersebut.
Pada Kamis (6/2), Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa total 19 warga asing telah terinfeksi corona di China, dan dua di antaranya telah dinyatakan sembuh. Kementerian menolak menyebutkan kewarganegaraan mereka.
Selain 722 korban jiwa di China, seorang pria asal Wuhan juga meninggal di Filipina akibat virus corona dan seorang pria berumur 39 tahun meninggal di Hong Kong. Sehingga secara global, jumlah korban jiwa akibat wabah virus corona adalah 724 orang.