Awal 2020 kemarin, perumahan Vila Nusa Indah, Gunungputri, Kabupaten Bogor, terendam banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pun berencana membuat alat untuk memantau tinggi muka air (TMA) Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan mengatakan, warga Villa Nusa Indah secara mandiri memiliki alat untuk memantau TMA, yakni dari pos pemantauan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C). Meski begitu, lanjutnya, Pemkab Bogor akan membuat menara CCTV agar debit air sungai bisa lebih cepat diketahui.
"Jadi semacam seperti menara ada CCTV-nya. Ada...ya sistem pemantauan," kata Yani Hasan, ketika dihubungi, Jumat (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yani menjelaskan, menara CCTV ini bukanlah sebuah sistem peringatan dini. Dia pun menjelaskan, menara CCTV ini bukanlah sebuah bangunan pemantauan.
"Sebenarnya bukan pos. Jadi yang disebut pos harus ada bangunan, nggak, nggak seperti itu. Peringatan dininya, belum. Kita belum secara otomatis ada sirene, nggak. Nggak sampai seperti Jakarta mungkin, nanti ada 'pengumuman Villa Nusa Indah', nggak," ucapnya.
Dia pun mengungkapkan, menara CCTV ini masih dalam usulan. Yani berharap, menara CCTV ini bisa dibangun tahun ini.
Selain itu, sambung dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menata wilayah Villa Nusa Indah yang sempat terendam banjir. Apakah dengan peninggian tanggul atau normalisasi sungai, Yani mengaku belum mengetahuinya.
"Yang saya dengar itu dari Kementerian PUPR akan menangani wilayah di situ. Jadi bukan hanya Villa Nusa Indah, termasuk di Bekasi. Menatanya seperti apa saya belum tahu," pungkasnya.
(dhn/dhn)