.webp)
Sebanyak 30 ribu undangan ikut memeriahkan Maulid Raya 1441 Hijriah untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Pemerintah Kota (Banda Aceh) selaku penyelenggara juga menyajikan 1.000 idang.
Setiap idang terdiri dari 25 porsi nasi dan lauk serta disajikan undangan yang datang dari berbagai kalangan. Dari masyarakat umum, pelajar, pejabat, anak yatim, kaum disabilitas, hingga wisatawan.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah mengatakan peringatan Maulid Raya yang diselenggarakan setiap tahun ini, merupakan bagian dari upaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan menghadirkan kembali keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam keseharian. Selain itu, untuk membumikan syiar Islam di Kota Banda Aceh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah kami dari jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh akan mengambil inspirasi dari spirit Rasulullah dalam membangun Kota Banda Aceh, sebagai titik berangkat dalam mewujudkan visi Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah," ujar Aminullah dalam keterangannya, Kamis (6/2/2020).
Ia mengucapkan terima kasih atas kehadiran Plt Gubernur Aceh, Ustaz Dasad Latief, dan seluruh undangan atas partisipasinya dalam menyukseskan Maulid Raya. Menurutnya, pihak panitia hanya menyediakan tenda, panggung, dan fasilitas pendukung lainnya. Sisanya merupakan swadaya masyarakat.
"Wabil khusus kepada masyarakat dari 90 gampong dan jajaran pemerintah yang telah menyediakan hampir 1.000 idang untuk jamuan kenduri maulid hari ini," katanya.
"Jika kita kalkulasi, acara sebesar ini seharusnya butuh dana tak kurang dari Rp 5 miliar. Tapi dengan partisipasi masyarakat, semuanya terasa ringan dan bisa kita gelar dengan baik," imbuhnya.
Selain sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran Baginda Nabi dan syiar Islam, acara ini kata Aminulllah juga sebagai perekat ukhuwah antara sesama. Ia menambahkan, dampak ekonomi dari acara yang melibatkan banyak orang ini juga begitu besar.
"Alhamdulillah kita bisa berkumpul bersama merajut ukuwah dn silaturahmi. Hadir pula di tengah-tengah kita 1.000 anak yatim dan 700 disabilitas yang kita tempatkan di tenda VIP," ungkapnya.
"Mulai dari daun pisang untuk membungkus nasi Bu Kulah hingga Boh Itek laris manis di pasar. Belum lagi bidang-bidang usaha lainnya yang ikut terkena imbas positifnya, sehingga perekonomian kota ikut terdongkrak," tambahnya.
Kepada Ustaz Dasad Latief yang kerap berceramah keliling Indonesia, Aminullah menitip pesan agar turut mempromosikan berbagai kelebihan Banda Aceh. Kata dia, Banda Aceh memiliki destinasi wisata yang komplit dan tak dimiliki oleh daerah lain. Mulai dari seni budaya, kuliner, edukasi tsunami, heritage, hingga kopinya yang mendunia.
"Dan tentu saja, kegiatan keagamaan seperti Maulid Akbar hari ini menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit Banda Aceh. Buktinya di antara 30 ribu lebih yang datang hari ini juga hadir para wisatawan lokal maupun luar negeri seperti dari Turki, Jepang, Australia, Malaysia, dan beberapa negara lainnya," ujar Aminulah.
Di awal acara, Aminulah menyerahkan santunan secara simbolis kepada 1.000 anak yatim. Sebelum makan kenduri bersama, Ustaz Dasad Latief yang terbang dari Makassar sukses mencuri atensi puluhan ribu jemaah lewat gaya tausiahnya yang nge-gas berbalut jenaka.
Di antara tamu undangan terlihat hadir Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan sejumlah unsur Forkopimda Aceh, Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, Ketua DPRK Farid Nyak Umar, unsur Forkopimda Banda Aceh, Sekda Bahagia, dan sejumlah pejabat lainnya.
(ega/ega)
