PT Pertamina membangun jalur evakuasi tsunami bagi warga di sekitar Terminal LPG Tanjung Sekong, Cilegon, Banten. Jalur tersebut dibangun untuk antisipasi menghadapi situasi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu.
"Aspek keselamatan selalu menjadi perhatian utama Pertamina. Karena itu kami memfasilitasi inisiatif warga dan bersama-sama membangun jalur evakuasi menuju ke perbukitan," ujar Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami dalam keterangannya, Kamis (6/2/2020).
Link Kapling Baru II ini, lanjut Dewi, hanya berjarak 500 meter dari pinggir laut. Karena itu, areal perbukitan yang berada tepat di belakang hunian warga menjadi lokasi titik kumpul yang penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada jalur evakuasi tsunami ini lokasi titik kumpul berada di ketinggian sekitar 30 meter di atas permukaan laut, yang bisa dicapai melalui 3 jalur yakni Jalan Polairud, Jalan Kehutan 1 dan Jalan Kehutan 2. Adapun panjang jalur evakuasi mencapai 540 meter dalam bentuk jalur jalan merata dan anak tangga.
"Kami atas nama warga masyarakat Link Kapling Baru II, khususnya RW 06, berterima kasih atas perhatian Pertamina Tanjung Sekong yang telah membuat jalur evakuasi sebagai langkah tanggap darurat. Tentunya semoga wilayah Banten selalu aman, namun kami kini merasa lebih tenang dengan adanya jalur ini," tambah Camat Pulomerak Muhammad Hatta, yang hadir dalam peresmian jalur evakuasi.
Warga Link Kapling Baru II, Kecamatan Pulomerak, Cilegon menyambut gembira pembangunan jalur evakuasi tersebut. Lina, salah satu warga setempat merasa tenang dengan adanya jalur tersebut. Perempuan paruh baya itu berharap jalur evakuasi bisa menjadi antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Harapannya nggak ada bencana lagi. Nantinya tempat ini bisa juga dimanfaatkan untuk kegiatan warga bersama," pungkas Lina yang bersama ibu-ibu lainnya menyempatkan berfoto di titik kumpul evakuasi.
Simak Video "Asik! Harga Pertamax Turun Lagi, Ini Daftarnya"
(ega/ega)