Gapura yang baru selesai direnovasi itu memiliki ornamen kubus yang dimaksudkan menggambarkantahu makanan khas Sumedang.
"Itu tugu Kota Kardus," kata pengguna Facebook, Mang Nana, yang mengomentari foto perbedaan gapura sebelum dan sesudah direnovasi yang dibagikan pengguna Facebook akun Ubeyy Mistis di Group Facebook Aku Cinta Sumedang, Rabu (5/2) kemarin.
Renovasi gapura dan penambahan ornamen replika tahu oleh Pemkab Sumedang dianggap warganet menghilangkan identitas budaya Sumedang. Pasalnya Sumedang dikenal sebagai pusat kebudayaan di Jawa Barat hilang.
"Jati diri gapura teh leungit we.. Anu kuduna jati dirina kota puser budaya malah dileungitkeun...(artinya: Jati diri gapura hilang. Seharusnya jati diri kita pusat budaya, malah dihilangkan)," tulis akun Dodhy Jojo Rapz.
Warganet lain, meminta kepada DPRD Kabupaten Sumedang agar mengevaluasi kembali soal renovasi gapura tersebut.
"Tolong legislatif sebagai lembaga pengawas anggaran, sebelum terlambat, coba terangkan ke Rakyat untuk pembangunan gapura selamat datang di Ciherang, yang dirasa tak pantas dan tidak mengandung unsur seni dan estetika dan histori Sumedang sebagai SPBS (SUMEDANG Puser Budaya Sunda) mana atuh cirina, gapura wae jiga kitu," tulis akun Asep Gagak di grup Facebook Komunitas Warga Sumedang.
Hal senada dikatakan Cepi (28) yang merupakan warga Desa Ciherang. Menurutnya gapura itu tidak memiliki karya seni yang mencerminkan khas Sumedang.
"Sebel ngeliatnya juga, tidak ada seninya. percuma dibikin juga, yang di pinggir gapura juga yang niatnya bikin tahu malah bentuknya jadi kaya kardus," kata Cepi.
Ia meminta kepada pemerintah segera memperbaiki gapura itu daripada bikin malu warga Sumedang. Pasalnya, Sumedang merupakan salah satu akses perlintasan menuju Jabar kawasan utara dan Jawa Tengah.
"Kalau ada yang nyuruh diancurin, bakalan saya ancurin. Asli kang, soalnya malu. Soalnya ini kan jalur yang banyak dilewatin, setidaknya perbaiki jangan kaya gini juga bentuknya," ujarnya.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini