Perayaan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia dilakukan dengan pameran arsip. Dokumen dan foto saksi sejarah 70 tahun hubungan itu dipamerkan di Moskow, Rusia.
Pameran dibuka pada Selasa (4/2/2020) waktu setempat oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. Dari keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow yang diterima detikcom, Rabu (5/3/2020), Lavrov mengatakan bahwa pameran ini berisikan materi-materi yang luas yang menceritakan kekayaan sejarah hubungan diplomatik kedua negara sejak tahun 1950.
Hubungan tersebut berkembang di bidang politik, ekonomi dan perdagangan. Hubungan Indonesia-Rusia juga berkembang di bidang sosial, budaya serta teknik militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara itu, dipamerkan dokumen tertanggal 30 November 1953 mengenai keinginan Indonesia untuk membuka Kedutaan Besar di Moskow dan dokumen balasan Moskow kepada Jakarta tertanggal 27 Desember 1953 mengenai rencana pembukaan Kedutaan Besar di Jakarta. Pada tahun 1954 kedua negara telah merealisasikan pembukaan Kedutaan Besar tersebut.
Selain dokumen, ada juga foto yang menggambarkan beberapa perjalanan hubungan Indonesia-Rusia. Contoh foto yang dipamerkan adalah foto DR Subandrio seusai penyerahan Surat Kepercayaan kepada Kliment Voroshilov pada bulan April 1954, kunjungan Presiden Soekarno ke Moskow tahun 1956, kunjungan Nikita Khruschev ke Jakarta tahun 1960.
Duta Besar Vladimir Plotnikov yang pernah bertugas di Indonesia sekitar 20 tahun dalam karir diplomatiknya turut hadir dalam acara tersebut. Ada beberapa proyek pembangunan Uni Soviet di wilayah Indonesia, seperti di Pulau Kalimantan dan Jawa.
"Saya masih ingat proyek-proyek ini, misalnya jalan Palangkaraya-Tangkiling yang sekarang dipakai di Kalimantan Tengah," kenang Dubes Plotnikov.